Harga Gabah di Abdya di Bawah HPP: Petani Aceh Barat Daya Menjerit
Harga gabah kering panen (GKP) di Aceh Barat Daya hanya Rp6.200/kg, di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500/kg, membuat petani khawatir merugi akibat Bulog belum menyerap gabah.
![Harga Gabah di Abdya di Bawah HPP: Petani Aceh Barat Daya Menjerit](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000129.223-harga-gabah-di-abdya-di-bawah-hpp-petani-aceh-barat-daya-menjerit-1.jpeg)
Petani di Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, mengeluhkan harga gabah kering panen (GKP) yang anjlok. Pada musim panen rendengan ini, harga GKP hanya mencapai Rp6.200 per kilogram, jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi para petani yang terancam kerugian signifikan.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Abdya, Hendri Yadi, membenarkan rendahnya harga gabah tersebut. Menurutnya, permasalahan ini muncul karena Bulog setempat belum melakukan penyerapan GKP sesuai HPP. Bulog, kata Hendri, mengatakan terkendala belum tersedianya dryer (mesin pengering) dan belum adanya kerjasama dengan mitra penggilingan di Abdya dan sekitarnya.
Rendahnya harga GKP ini berdampak langsung pada perekonomian petani. Yusuf, seorang petani di Kecamatan Tangan-Tangan, mengungkapkan keprihatinannya. "Situasi ini sangat memprihatinkan. Kami berharap pihak terkait segera mengambil langkah konkret untuk memastikan harga pembelian yang lebih baik agar kami petani tidak merugi," ujar Yusuf.
Lebih lanjut, Hendri menjelaskan bahwa Bulog saat ini tengah menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait penyerapan hasil panen padi. "Dari hasil konfirmasi, mereka mengaku saat ini Bulog sedang menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait hal tersebut," jelasnya.
Kondisi ini ironis mengingat Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan HPP di seluruh Indonesia untuk mendukung swasembada pangan. Namun, di lapangan, realitanya berbeda. Petani Abdya justru menghadapi kesulitan menjual hasil panen mereka dengan harga layak.
Yusuf, mewakili para petani lainnya, mendesak Bulog untuk segera mencari solusi agar dapat menyerap gabah petani sesuai HPP. Ia berharap pemerintah daerah dan Bulog segera berkolaborasi untuk mengatasi permasalahan ini. "Kami berharap upaya yang cepat dan tepat sangat diperlukan agar ekonomi kami petani tidak semakin terpuruk," tambahnya.
Permasalahan harga gabah di Abdya menjadi sorotan penting. Pemerintah pusat dan daerah perlu segera mengambil langkah nyata untuk melindungi petani dan menjamin harga jual GKP sesuai HPP. Keberhasilan program swasembada pangan juga bergantung pada kesejahteraan petani, dan hal ini perlu diprioritaskan.