Kalapas Padang Ungkap Tantangan Pemberantasan Narkoba di Lapas: Modus Operandi yang Semakin Canggih
Kepala Lapas Padang, Junaidi Rison, mengungkapkan kompleksitas pemberantasan narkoba di penjara, termasuk modus penyelundupan yang terus berkembang dan keterbatasan alat deteksi.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Padang, Sumatra Barat, Junaidi Rison, mengungkapkan betapa kompleksnya upaya memberantas peredaran narkotika di dalam penjara. Pernyataan ini disampaikan menyusul pengungkapan kasus narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumbar pada Kamis, 20 Maret 2025, yang melibatkan seorang narapidana di Lapas Padang. "Upaya pemberantasan narkoba di lingkungan Lapas mengalami situasi yang kompleks, namun demikian kami tidak boleh berhenti," tegas Junaidi dalam keterangan pers di Padang, Jumat, 21 Maret 2025.
Salah satu tantangan terbesar adalah keberadaan gawai atau handphone di dalam Lapas. Alat komunikasi ini memungkinkan narapidana untuk tetap terhubung dengan jaringan peredaran narkoba di luar. "Dengan adanya alat komunikasi itu narapidana masih bisa berkomunikasi dengan orang dari luar, sehingga memungkinkan untuk berhubungan dengan jaringan gelap peredaran narkotika," jelas Junaidi. Oleh karena itu, pengawasan terhadap barang masuk diperketat, namun modus penyelundupan terus berkembang.
Para pelaku terus berupaya mencari celah dan memanfaatkan kelengahan petugas. Berbagai modus telah digagalkan, mulai dari menyembunyikan gawai di badan, pakaian dalam, makanan, minuman, hingga paket kiriman. "Sejak awal 2025 hingga saat ini kami telah menggagalkan penyelundupan gawai ke dalam Lapas sebanyak puluhan kali dengan berbagai modus," ungkap Kalapas. Sayangnya, penyitaan gawai hanya berujung pada sanksi internal, seperti pemindahan sel, pencatatan pelanggaran, dan larangan kunjungan keluarga, bukan penindakan hukum seperti pada kasus narkotika.
Modus Penyelundupan yang Berkembang
Kompleksitas masalah semakin bertambah karena letak Lapas Padang yang berdekatan dengan pemukiman warga. "Pelaku bisa saja menyelundupkan gawai dengan cara melemparkannya dari luar Lapas, dan itu yang terus kami antisipasi secara berkelanjutan setiap hari," ujar Junaidi. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa alat sinar X Lapas yang seharusnya membantu mendeteksi barang terlarang saat ini rusak, sehingga pemeriksaan barang mengandalkan pemeriksaan manual oleh petugas.
Meskipun Lapas Padang memiliki jammer untuk menghilangkan sinyal, penggunaannya berdampak pada sinyal warga sekitar. "Lapas Padang punya jammer yang bisa menghilangkan sinyal, namun jika alat itu digunakan maka akan mempengaruhi sinyal warga yang berada di sekitar area Lapas," jelasnya. Oleh karena itu, sinergitas dengan instansi terkait, seperti bergabung dalam Satuan Tugas Bersih Narkoba (Bersinar), menjadi kunci dalam upaya pemberantasan narkoba.
"Pengungkapan kasus yang dilakukan oleh BNNP kemarin itu berkat sinergitas yang dilakukan oleh Lapas Padang dengan BNNP. Sinergitas ini diharapkan terus menutup ruang peredaran narkoba," kata Junaidi. Sebagai solusi jangka panjang, Lapas Padang berencana membangun wartel khusus untuk warga binaan agar mereka dapat berkomunikasi dengan keluarga tanpa perlu menggunakan gawai ilegal. Wartel ini akan dilengkapi dengan sistem penyadapan dan perekaman percakapan untuk mendeteksi perencanaan aktivitas ilegal.
"Kehadiran wartel khusus ini kami harapkan juga bisa menekan peredaran serta penyelundupan gawai atau handphone ke dalam Lapas, sebab sarana serta prasarananya sudah disediakan," pungkas Junaidi. Rencana ini diharapkan dapat mengurangi celah penyelundupan dan memperkuat upaya pemberantasan narkoba di Lapas Padang.
Tantangan dan Solusi Ke Depan
Pemberantasan narkoba di lingkungan Lapas merupakan tantangan yang kompleks dan membutuhkan strategi yang komprehensif. Keterbatasan teknologi, seperti kerusakan alat sinar X, dan letak geografis Lapas yang berdekatan dengan pemukiman warga, membuat upaya pengawasan semakin sulit. Namun, sinergi dengan instansi terkait dan rencana pembangunan wartel khusus diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam jangka panjang.
- Peningkatan pengawasan dan pemeriksaan barang masuk
- Pengembangan teknologi deteksi barang terlarang
- Sinergi dengan instansi terkait (BNNP, Satgas Bersinar)
- Pembangunan wartel khusus untuk warga binaan
Keberhasilan pemberantasan narkoba di Lapas Padang bergantung pada komitmen semua pihak dan penerapan strategi yang tepat sasaran. Dengan adanya kerjasama yang baik dan inovasi dalam pengawasan, diharapkan Lapas Padang dapat menjadi contoh dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari peredaran narkotika.