Kaltara dan BI Sukses Panen Padi Organik, Dorong Swasembada Pangan
Pemerintah Provinsi Kaltara dan Bank Indonesia berhasil panen padi organik di Bulungan, Kalimantan Utara, sebagai upaya pengendalian inflasi pangan dan peningkatan swasembada pangan nasional.
![Kaltara dan BI Sukses Panen Padi Organik, Dorong Swasembada Pangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191709.713-kaltara-dan-bi-sukses-panen-padi-organik-dorong-swasembada-pangan-1.jpg)
Sukses Panen Padi Organik di Kaltara
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan Bank Indonesia (BI) baru-baru ini merayakan panen raya padi organik di Desa Panca Agung, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan. Kegiatan ini merupakan bagian penting dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2025 dan menandai sebuah langkah maju dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara, Hasiando G Manik, turut hadir langsung dalam acara panen tersebut pada Selasa, 11 Februari 2025.
Kolaborasi Menuju Swasembada Pangan
Panen padi organik yang menggunakan pupuk MA-11 ini menjadi bukti nyata kolaborasi strategis antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan petani lokal. Gubernur Paliwang menekankan bahwa keberhasilan ini bukan hanya simbol, melainkan momentum untuk memperkuat sinergi dalam menjaga ketahanan pangan. Produksi padi Kaltara pada tahun 2024 tercatat meningkat signifikan, mencapai 34 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), naik 40,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini selaras dengan arahan Presiden untuk memperkuat kemandirian pangan nasional.
Pengendalian Inflasi dan Inovasi Pertanian
Bank Indonesia turut memaparkan keberhasilan dalam pengendalian inflasi di Kaltara. Pada Januari 2025, provinsi ini mencatat deflasi sebesar -1,35 persen (month-to-month) dan -0,12 persen (year-on-year), angka yang lebih rendah dari rata-rata nasional. Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga terjaga di angka yang sesuai target pemerintah. Keberhasilan ini, menurut Hasiando G Manik, tidak terlepas dari kerja keras Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan program-program pendukung seperti operasi pasar, kolaborasi antar daerah, serta penerapan digital farming berbasis pupuk organik.
Teknologi Ramah Lingkungan dan Pemberdayaan Petani
Penggunaan pupuk organik MA-11 dan teknologi digital farming dalam klaster padi unggulan menjadi terobosan penting. Metode ini terbukti meningkatkan produktivitas pertanian secara ramah lingkungan. Gubernur Paliwang menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program pemberdayaan petani, perluasan akses pasar, dan stabilisasi harga. Beliau menambahkan bahwa kesejahteraan petani merupakan kunci kemajuan pertanian Indonesia, mengingat sektor pertanian menyerap hampir 40% tenaga kerja nasional.
Dukungan GNPIP 2025 dan Harapan Masa Depan
Panen padi organik di Kaltara ini juga menjadi bagian integral dari upaya mendukung GNPIP 2025. Kaltara diharapkan menjadi contoh provinsi yang berhasil mengintegrasikan kebijakan inflasi dengan penguatan sektor hulu pertanian. Dengan sinergi dan inovasi yang berkelanjutan, Kaltara optimis dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri pangan. Sebagai bentuk dukungan nyata, Gubernur Kaltara dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltara menyerahkan bantuan peralatan pertanian, seperti mesin werder, mesin appo, dan cultivator, kepada kelompok tani setempat.
Kesimpulan
Panen padi organik di Kaltara menjadi bukti nyata kolaborasi yang berhasil dalam upaya pengendalian inflasi dan peningkatan swasembada pangan. Inovasi teknologi dan pemberdayaan petani menjadi kunci keberhasilan ini, dan diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. Komitmen pemerintah dan Bank Indonesia untuk mendukung sektor pertanian akan terus berlanjut demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.