Komunitas Cikarang Gelar Aksi Solidaritas Dukung Band Sukatani: Kritik Sosial Tak Boleh Dibungkam!
Berbagai komunitas di Cikarang menggelar aksi solidaritas mendukung Band Sukatani yang dituntut klarifikasi dan permintaan maaf atas lagu kritik sosialnya, 'Bayar Bayar Bayar'.
Aksi solidaritas untuk mendukung Band Sukatani baru-baru ini digelar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Aksi ini diprakarsai oleh beberapa komunitas di Cikarang, antara lain Cikarang Melawan, Menjaga Waras, Perpustakaan Jalanan Cikarang, dan Perpustakaan Jalanan Baca Kami, bersama mahasiswa dan buruh. Aksi tersebut dilakukan di Stadion Wibawa Mukti Cikarang pada Sabtu lalu sebagai bentuk protes terhadap upaya pembungkaman karya seni yang dianggap semakin marak terjadi di Indonesia. Mereka menilai kasus Band Sukatani sebagai puncak dari serangkaian peristiwa serupa.
Koordinator aksi, Alfiansyah, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah yang dianggapnya semakin berani membungkam karya seni. Ia mencontohkan beberapa kasus sebelumnya, mulai dari lukisan hingga pencekalan teater 'Payung Hitam' di Bandung. "Gerakan ini sebagai bentuk kritik terhadap negara yang semakin ugal-ugalan membungkam karya seni," tegas Alfiansyah. Ia menambahkan bahwa aksi ini juga bertujuan untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah agar menghentikan tindakan-tindakan represif terhadap ekspresi seni.
Alfiansyah mengungkapkan bahwa inisiatif aksi solidaritas ini muncul dari keprihatinan mendalam atas tindakan pemerintah yang membungkam kritik melalui karya seni. Mereka merasa perlu menunjukkan bahwa tindakan tersebut salah dan tidak dapat dibiarkan. "Kami akan membuktikan bahwa ini tindakan yang salah, negara tidak boleh seperti ini dan ketika kami mengkritik dengan karya seni ya kami tidak akan tinggal diam. Kami berharap kepada negara jangan sampai ada peristiwa pembungkaman seperti ini lagi," ujarnya.
Dukungan untuk Band Sukatani yang Menggema
Band Sukatani, asal Purbalingga, Jawa Tengah, menjadi sorotan publik setelah lagu mereka yang berjudul 'Bayar Bayar Bayar' viral di media sosial. Lagu tersebut dinilai sebagai kritik sosial terhadap institusi kepolisian. Namun, lagu tersebut justru berbuntut panjang, hingga Band Sukatani diminta klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf, diduga karena tekanan dari oknum polisi yang antikritik.
Meskipun demikian, Band Sukatani justru mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat, baik melalui media sosial maupun aksi nyata seperti yang dilakukan komunitas di Cikarang. Banyak yang berpendapat bahwa karya Band Sukatani merepresentasikan kondisi riil yang dialami rakyat. Hal ini menunjukkan bahwa karya seni, khususnya musik, dapat menjadi media yang efektif untuk menyuarakan aspirasi dan kritik sosial.
Dukungan terhadap Band Sukatani meluas di dunia maya dengan tagar #KamiBersamaSukatani yang ramai digunakan. Aksi solidaritas ini membuktikan bahwa masyarakat sipil tidak tinggal diam menghadapi upaya pembungkaman ekspresi dan kritik.
Kasus Band Sukatani menjadi pengingat pentingnya kebebasan berekspresi dan berpendapat di Indonesia. Tindakan pembungkaman karya seni dinilai sebagai bentuk kemunduran demokrasi dan harus segera dihentikan. Aksi solidaritas di Cikarang menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat sipil dapat bersatu untuk memperjuangkan hak-hak dasar tersebut.
Konteks Aksi Solidaritas dan Kebebasan Berekspresi
Aksi solidaritas yang dilakukan komunitas di Cikarang merupakan bentuk perlawanan terhadap upaya pembungkaman kritik sosial melalui karya seni. Aksi ini menunjukkan bahwa masyarakat sipil memiliki peran penting dalam mengawasi dan mengkritik pemerintah. Kebebasan berekspresi merupakan hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi, dan setiap upaya untuk membungkamnya harus dilawan.
Lebih lanjut, aksi ini juga menunjukkan kekuatan solidaritas dan persatuan dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi. Berbagai komunitas dan elemen masyarakat bersatu untuk mendukung Band Sukatani dan menyuarakan keprihatinan mereka atas tindakan pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sipil mampu bersatu dan bergerak untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Kejadian ini juga menjadi momentum untuk merefleksikan kembali pentingnya peran seni dan budaya dalam kehidupan bermasyarakat. Seni dan budaya dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan, kritik, dan aspirasi sosial. Oleh karena itu, penting untuk melindungi dan menghargai kebebasan berekspresi dalam bentuk apapun, termasuk karya seni.
Aksi ini diharapkan dapat mendorong pemerintah untuk lebih menghargai kebebasan berekspresi dan menghentikan tindakan-tindakan represif terhadap karya seni yang kritis. Kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan pilar penting dalam demokrasi, dan harus dijaga dan dilindungi oleh semua pihak.
Sebagai penutup, aksi solidaritas di Cikarang ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Indonesia tidak akan tinggal diam dalam menghadapi upaya pembungkaman suara-suara kritis. Dukungan terhadap Band Sukatani dan gerakan #KamiBersamaSukatani menunjukkan semangat perlawanan terhadap kemunduran demokrasi dan tekad untuk memperjuangkan kebebasan berekspresi.