Kursus Bahasa Inggris Gratis untuk Anak Papua di Manokwari
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Manokwari menyelenggarakan kursus bahasa Inggris gratis bagi anak-anak Papua yang kurang mampu, memanfaatkan dana otonomi khusus dengan metode pembelajaran yang menyenangkan.

Manokwari, Papua Barat – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Papua, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (DKPD) Manokwari memberikan angin segar berupa kursus bahasa Inggris gratis. Program yang memanfaatkan dana otonomi khusus (otsus) ini diluncurkan pada Minggu, 16 Februari 2024, dan langsung menarik minat banyak peserta.
Kursus Bahasa Inggris Gratis: Sebuah Inisiatif dari DKPD Manokwari
Kepala DKPD Manokwari, Wiwik Hariawan, menjelaskan bahwa program ini dikhususkan bagi anak-anak asli Papua (OAP) yang kurang mampu. Gelombang pertama telah menerima 25 anak usia kelas 4-6 SD, dengan jadwal kursus setiap Sabtu pukul 15.00-16.00 WIT. Metode pembelajaran yang diterapkan pun dirancang semenarik mungkin agar anak-anak tertarik belajar bahasa Inggris.
Untuk menjamin kualitas pengajaran, DKPD Manokwari berkolaborasi dengan akademisi lulusan Sastra Inggris Universitas Papua (Unipa). Para pengajar menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan, seperti melalui lagu-lagu dan permainan, untuk membuat proses belajar lebih interaktif dan menarik bagi anak-anak.
Kolaborasi dan Efektivitas Anggaran
Kerja sama dengan Unipa terbukti efektif dan efisien. Dengan biaya Rp500.000 per bulan untuk empat kali pertemuan, program ini dapat berjalan dengan baik dan masih menyisakan anggaran untuk program lainnya. Hal ini menunjukkan bagaimana pengelolaan dana otsus dapat dioptimalkan untuk menghasilkan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.
Antusiasme Tinggi dan Rencana ke Depan
Meskipun baru satu kali pertemuan, animo masyarakat terhadap kursus ini sangat tinggi. Banyak orang tua yang mendaftarkan anak-anak mereka. Karena keterbatasan tempat di perpustakaan daerah, DKPD Manokwari baru dapat menampung 25 anak dalam gelombang pertama. Namun, Wiwik Hariawan menyatakan rencana untuk membuka gelombang selanjutnya pada bulan Juli mendatang untuk mengakomodir peserta yang lebih banyak.
Lebih dari sekadar kursus bahasa Inggris, program ini juga memberikan dampak positif lainnya. Kunjungan ke perpustakaan daerah meningkat karena anak-anak sering membaca buku sambil menunggu guru datang. Hal ini menunjukkan sinergi positif antara program kursus dan peningkatan minat baca di kalangan anak-anak.
Pengelolaan Dana Otsus dan Inovasi
Meskipun DPA Pemkab Manokwari belum dibagikan, sehingga jumlah pasti anggaran otsus yang dikelola belum diketahui, DKPD Manokwari tetap proaktif menjalankan program-program inovatif. Hal ini menunjukkan komitmen yang tinggi dalam memanfaatkan dana otsus untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan.
Wiwik Hariawan mengungkapkan rasa senangnya melihat antusiasme anak-anak dalam mengikuti kursus. Pengalaman para pengajar dalam mengajar anak-anak juga menjadi kunci keberhasilan program ini, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif. Dengan metode yang tepat, anak-anak dapat belajar bahasa Inggris dengan riang dan tanpa tekanan.
Kesimpulan
Kursus bahasa Inggris gratis yang diselenggarakan DKPD Manokwari merupakan contoh nyata bagaimana dana otsus dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua. Program ini tidak hanya memberikan akses pendidikan bahasa Inggris bagi anak-anak kurang mampu, tetapi juga mendorong minat baca dan memberikan dampak positif lainnya bagi masyarakat. Dengan kolaborasi yang baik dan pengelolaan anggaran yang efektif, diharapkan program ini dapat terus berjalan dan berkembang di masa mendatang, memberikan kesempatan yang lebih luas bagi anak-anak Papua untuk meraih masa depan yang lebih cerah.