OPD Papua Diminta Berinovasi Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah
Pemerintah Provinsi Papua mengajak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil untuk berinovasi dan menciptakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru demi menunjang keuangan daerah yang mengalami refocusing anggaran.

Pemerintah Provinsi Papua tengah berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tengah refocusing anggaran. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Papua, Yosefina Fransina Way, di Jayapura pada Minggu, 16 Maret 2024. Upaya ini melibatkan 26 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil di Papua yang didorong untuk berinovasi dalam mengelola sumber daya yang ada.
Yosefina menjelaskan bahwa kondisi keuangan daerah yang mengalami refocusing mengharuskan OPD penghasil untuk lebih kreatif. Mereka didorong untuk memanfaatkan aset dan sumber daya yang telah ada, baik sumber daya alam, infrastruktur, maupun aset lainnya, untuk menghasilkan PAD tambahan. "Dari 40 OPD, terdapat 26 OPD penghasil. Kami berharap instansi tersebut dapat mengelola sumber daya yang ada di daerah secara maksimal," ujar Yosefina.
Beberapa OPD penghasil yang disebutkan Yosefina antara lain Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Peternakan dan Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Bapenda, BPBJ, Dinas Perhubungan, Dinas UMKM, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Inovasi dan pengelolaan aset yang efektif menjadi kunci peningkatan PAD dari OPD-OPD tersebut.
OPD dengan Target PAD Tertinggi
Sebagai contoh, Dinas Pemuda dan Olahraga Papua ditargetkan untuk menghasilkan PAD tertinggi, yaitu sebesar Rp3 miliar pada tahun 2025. Target ini meningkat signifikan dari pencapaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,3 miliar dari target yang sama. Salah satu sumber PAD yang potensial bagi Dinas Pemuda dan Olahraga adalah penyewaan aset-aset peninggalan Pekan Olahraga Nasional (PON).
Yosefina menekankan pentingnya kerja sama antar OPD penghasil retribusi untuk memaksimalkan pemanfaatan aset yang ada. Hal ini sangat krusial mengingat efisiensi anggaran yang diberlakukan pemerintah pusat. "Dengan efisiensi anggaran yang diberlakukan oleh pemerintah pusat, kami bersama OPD diharapkan dapat beradaptasi dan terus bekerja keras untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Papua," tambahnya.
Kerja sama dan inovasi menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target PAD yang telah ditetapkan. Setiap OPD diharapkan mampu mengidentifikasi potensi sumber PAD di lingkungan kerjanya dan mengembangkan strategi yang tepat untuk merealisasikannya.
Realisasi PAD dan Target 2025
Hingga Oktober 2024, realisasi PAD Papua mencapai 81 persen atau sekitar Rp563 miliar dari target Rp659 miliar. Namun, target PAD pada tahun 2025 mengalami penurunan menjadi Rp247 miliar, dibandingkan dengan target tahun sebelumnya. Penurunan target ini menuntut OPD untuk bekerja lebih keras dan lebih inovatif dalam mencari sumber PAD baru.
Inovasi dan strategi yang tepat dalam pengelolaan aset dan sumber daya daerah menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan PAD Papua. Dengan kerja sama yang solid antar OPD dan komitmen untuk berinovasi, target PAD yang lebih tinggi dapat dicapai untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Papua.
Langkah-langkah yang akan diambil oleh Pemprov Papua untuk mencapai target PAD 2025 antara lain:
- Meningkatkan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja OPD penghasil.
- Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada OPD dalam mengelola aset dan sumber daya daerah.
- Membangun kemitraan dengan pihak swasta untuk mengembangkan potensi PAD.
- Menerapkan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan PAD.
Dengan strategi yang komprehensif dan kerja sama yang baik, Pemprov Papua optimistis dapat meningkatkan PAD dan mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.