Pasaman Ajukan Rp8 Miliar ke Pusat untuk Revitalisasi 16 Sekolah Rusak
Pemerintah Kabupaten Pasaman mengajukan anggaran Rp8 miliar ke pemerintah pusat untuk revitalisasi 16 sekolah rusak di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMP, karena keterbatasan dana APBD.

Lubuk Sikaping, 6 Mei 2024 - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengajukan anggaran revitalisasi sekolah ke pemerintah pusat. Sebanyak Rp8 miliar diajukan untuk memperbaiki kondisi 16 sekolah yang mengalami kerusakan signifikan. Usulan ini diajukan karena keterbatasan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat.
Pengajuan anggaran tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman, Gunawan. Menurut Gunawan, revitalisasi sekolah sangat mendesak mengingat kondisi bangunan yang memprihatinkan. "Sudah kita ajukan ke pemerintah pusat sekitar Rp8 miliar untuk anggaran revitalisasi sejumlah sekolah di tahun ini," ujar Gunawan dalam keterangannya di Lubuk Sikaping, Selasa.
Kerusakan yang terjadi beragam, mulai dari kerusakan akibat usia bangunan yang sudah tua dan rapuh, hingga kerusakan akibat bencana alam. Kondisi ini tentu menghambat proses belajar mengajar dan perlu segera ditangani. Harapan besar pun dilayangkan kepada pemerintah pusat untuk membantu merevitalisasi sekolah-sekolah tersebut.
Revitalisasi 16 Sekolah di Pasaman
Sebanyak 16 sekolah di Kabupaten Pasaman akan direvitalisasi jika anggaran Rp8 miliar tersebut disetujui pemerintah pusat. Rinciannya, satu unit TK, 10 unit SD, dan 5 unit SMP akan mendapatkan perbaikan dan renovasi. Gunawan menjelaskan, "Untuk revitalisasi sekolah TK sebanyak satu unit, SD sebanyak 10 unit dan SMP sebanyak lima unit dengan total 16 unit."
Program revitalisasi ini dinilai sangat penting untuk menunjang proses belajar mengajar yang efektif dan nyaman bagi siswa. Bangunan sekolah yang layak akan memberikan dampak positif bagi kualitas pendidikan di Kabupaten Pasaman. Selain itu, revitalisasi ini juga diharapkan mampu meningkatkan minat belajar siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Pemilihan sasaran revitalisasi didasarkan pada tingkat kerusakan dan prioritas kebutuhan sekolah. Sekolah-sekolah yang kondisinya paling memprihatinkan dan membutuhkan perbaikan mendesak akan diprioritaskan dalam program revitalisasi ini.
Proses pengajuan anggaran revitalisasi ini telah melalui berbagai tahapan dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Saat ini, Pemkab Pasaman tengah menunggu persetujuan dan realisasi anggaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Pendidikan Gratis 12 Tahun di Pasaman
Terlepas dari pengajuan anggaran revitalisasi, Pemkab Pasaman juga telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk program pendidikan gratis 12 tahun. Anggaran sebesar Rp12,1 miliar telah disiapkan dari APBD untuk mendukung program unggulan ini. Program ini merupakan wujud komitmen Pemkab Pasaman dalam mewujudkan generasi unggul, berakhlak mulia, cerdas, dan sehat.
"Pemkab Pasaman bertekad wujudkan generasi unggul berakhlak mulia, cerdas dan sehat. Saat ini tengah berupaya keras untuk mempersiapkan generasi unggul atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Makanya kita program pendidikan gratis," jelas Gunawan.
Anggaran pendidikan gratis tersebut dialokasikan pada Dinas Pendidikan dan Bagian Kesra Pemkab Pasaman. Untuk jenjang SMA dan SMK, anggaran dialokasikan sebesar Rp8,6 miliar di Dinas Pendidikan, sementara untuk jenjang Madrasah Aliyah (MA) dan MTs dialokasikan sebesar Rp3,5 miliar di Bagian Kesra. Dengan adanya anggaran ini, seluruh siswa di Kabupaten Pasaman tidak lagi dipungut biaya SPP.
Program pendidikan gratis 12 tahun ini diharapkan dapat meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Pasaman, tanpa terbebani biaya pendidikan. Hal ini sejalan dengan upaya Pemkab Pasaman dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerahnya.
Dengan adanya program pendidikan gratis dan upaya revitalisasi sekolah, Pemkab Pasaman menunjukkan komitmen yang kuat dalam memajukan sektor pendidikan. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Pasaman dan mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.