Pemkab Belitung Perketat Pengawasan Anjing Liar: Cegah Bahaya dan Jaga Keselamatan Warga
Pemerintah Kabupaten Belitung meningkatkan pengawasan populasi anjing liar untuk mencegah potensi bahaya bagi warga, terutama di sekitar Bandara dan Bundaran Satam.

Pemerintah Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, meningkatkan pengawasan terhadap populasi anjing liar di wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya laporan masyarakat mengenai bahaya yang ditimbulkan oleh anjing liar, seperti kecelakaan lalu lintas dan potensi penularan penyakit rabies. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Bupati Belitung, Syamsir, pada Kamis, 8 Mei 2024 di Tanjung Pandan.
Menurut Wabup Syamsir, banyak pengendara sepeda motor yang jatuh akibat menabrak anjing liar yang berkeliaran di jalan raya. Selain itu, gigitan anjing liar juga berpotensi menularkan penyakit rabies yang berbahaya. "Pengetatan pengawasan anjing liar ini karena sudah berulang kali terjadi dan memang banyak masukan dari masyarakat," tegasnya. Langkah ini diambil setelah rapat koordinasi yang melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung serta Forkopimda.
Penting untuk ditekankan bahwa program ini difokuskan pada pengendalian populasi, bukan pemberantasan anjing liar. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman di masyarakat dan komunitas pecinta hewan. Pemkab Belitung berkomitmen untuk menjalankan program ini secara humanis dan bertanggung jawab.
Sosialisasi dan Identifikasi Anjing Liar
Tahap awal program pengendalian populasi anjing liar ini akan difokuskan pada sosialisasi kepada lurah, kepala desa, dan kepala puskesmas di seluruh wilayah Belitung. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi anjing peliharaan dan anjing liar agar informasi yang didapatkan akurat dan terarah. "Kami akan lakukan sosialisasi, pertama untuk mengidentifikasi mana anjing peliharaan dan anjing liar. Jadi itu dulu biar informasi sampai ke tingkat desa," jelas Wabup Syamsir.
Sosialisasi ini sangat penting agar masyarakat dapat membedakan antara anjing peliharaan dan anjing liar sehingga upaya pengendalian populasi dapat lebih efektif dan terarah. Dengan pemahaman yang baik dari masyarakat, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan mendapatkan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat.
Laporan masyarakat terkait keberadaan anjing liar yang meresahkan juga telah diterima dari berbagai wilayah. Salah satu contohnya adalah di Desa Air Saga, di mana warga melaporkan telah dikejar oleh anjing liar di Bundaran Satam dan di sekitar pasar. Oleh karena itu, Kawasan Bundaran Satam dan Kawasan Bandara Internasional H.AS Hanandjoeddin menjadi prioritas utama dalam tahap awal pelaksanaan program ini.
Kawasan Prioritas: Bundaran Satam dan Bandara Hanandjoeddin
Pemilihan Bundaran Satam dan Bandara Internasional H.AS Hanandjoeddin sebagai kawasan prioritas didasarkan pada laporan yang menunjukkan tingginya populasi anjing liar di kedua lokasi tersebut. Di Bandara Hanandjoeddin, keberadaan anjing liar bahkan dianggap membahayakan keselamatan pendaratan pesawat. Oleh karena itu, pengendalian populasi anjing liar di kawasan ini menjadi sangat penting untuk menjamin keselamatan dan keamanan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Destika Efenly, menambahkan bahwa sosialisasi mengenai definisi anjing liar juga akan dilakukan secara intensif. "Kami akan sosialisasi dulu apa itu anjing liar supaya masyarakat paham," ujarnya. Hal ini penting untuk memastikan keseragaman pemahaman dan menghindari kesalahpahaman dalam pelaksanaan program ini.
Hingga saat ini, belum ada data pasti mengenai jumlah anjing liar di Kabupaten Belitung. Data ini akan dikumpulkan dan dianalisa setelah sosialisasi dan identifikasi anjing liar di lapangan selesai dilakukan. Informasi yang akurat mengenai jumlah anjing liar akan sangat penting untuk merencanakan strategi pengendalian populasi yang efektif dan efisien.
Program pengendalian populasi anjing liar di Kabupaten Belitung ini merupakan upaya proaktif pemerintah daerah untuk melindungi keselamatan dan kesehatan masyarakat. Dengan sosialisasi yang intensif dan koordinasi yang baik antar instansi terkait, diharapkan program ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Belitung.