Pemkab Manokwari Raih Pendapatan Pajak Rp8,2 Miliar dalam 1,5 Bulan
Penerimaan pajak Pemkab Manokwari mencapai Rp8,2 miliar hanya dalam waktu 1,5 bulan pertama tahun 2025, berkat sistem digitalisasi dan optimasi pajak kendaraan bermotor.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, Papua Barat, berhasil membukukan penerimaan pajak sebesar Rp8,2 miliar hanya dalam waktu 1,5 bulan, tepatnya sejak 1 Januari hingga 15 Februari 2025. Capaian ini menunjukkan kinerja positif sektor pajak daerah di awal tahun. Keberhasilan ini diraih berkat sistem pembayaran pajak berbasis digital dan optimalisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor.
Sekretaris Badan Penerimaan Daerah (Bapenda) Manokwari, Umrah Nur, menjelaskan bahwa sistem digitalisasi memungkinkan seluruh penerimaan pajak langsung masuk ke kas daerah. Hal ini memberikan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan daerah. "Karena pembayaran pajak di Manokwari sudah berbasis digital maka seluruh penerimaan kita langsung masuk di kas daerah," kata Umrah Nur dalam keterangannya di Manokwari, Senin.
Penerimaan pajak tersebut terdiri dari berbagai jenis pajak, termasuk Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2), pajak restoran dan hotel, pajak hiburan, pajak parkir, pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB), dan pajak penerangan jalan (PPJ). Kontribusi signifikan juga datang dari optimalisasi pajak kendaraan bermotor.
Optimalisasi Pajak Kendaraan Bermotor Dongkrak PAD
Salah satu faktor kunci keberhasilan peningkatan penerimaan pajak adalah optimalisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Dari sektor ini, Pemkab Manokwari telah meraup pendapatan sebesar Rp1,8 miliar, dengan rincian Rp1,2 miliar dari PKB dan Rp600 juta dari BBNKB.
Sistem online yang diterapkan untuk PKB dan BBNKB memastikan pajak masuk setiap hari ke rekening kas daerah Pemkab Manokwari melalui Samsat Manokwari. Hal ini menjamin aliran kas yang stabil dan terprediksi.
Umrah Nur menambahkan bahwa keberhasilan ini menjadi pertanda positif dalam pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun ini yang sebesar Rp97 miliar. Dengan penerimaan pajak yang optimal, Pemkab Manokwari dapat membiayai kebutuhan daerah sejak awal tahun.
Tantangan Efisiensi Anggaran dan Peran Bapenda
Umrah Nur juga menekankan pentingnya optimalisasi PAD di tengah upaya pemerintah pusat untuk melakukan efisiensi anggaran. Semua pemerintah daerah, termasuk Pemkab Manokwari, dituntut untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Bapenda sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertugas dalam pemungutan pajak berkomitmen untuk terus menggenjot penerimaan daerah dari sektor pajak. "Kita Bapenda sebagai salah satu OPD pemungut siap terus menggenjot penerimaan daerah dari sektor pajak," tegasnya.
Keberhasilan Pemkab Manokwari dalam meningkatkan penerimaan pajak menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam mengoptimalkan potensi pendapatan daerah melalui digitalisasi dan optimalisasi berbagai jenis pajak. Langkah ini diharapkan dapat mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Manokwari.
Berikut beberapa poin penting terkait penerimaan pajak Pemkab Manokwari:
- Penerimaan pajak Rp8,2 miliar dalam 1,5 bulan pertama tahun 2025.
- Sistem pembayaran pajak berbasis digital meningkatkan efisiensi dan transparansi.
- Optimalisasi PKB dan BBNKB berkontribusi signifikan terhadap penerimaan.
- Target PAD Pemkab Manokwari tahun 2025 sebesar Rp97 miliar.
- Upaya peningkatan PAD dilakukan dalam rangka menghadapi efisiensi anggaran pemerintah pusat.