Pemkot Kediri Bersihkan Inlet Cegah Banjir, Antisipasi Hujan Deras
Pemerintah Kota Kediri membersihkan inlet di sejumlah ruas jalan untuk mencegah banjir akibat hujan deras dan meminta partisipasi warga menjaga kebersihan lingkungan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri gencar melakukan pembersihan inlet di berbagai ruas jalan untuk mencegah terjadinya banjir. Langkah ini dilakukan sebagai respon atas hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu dan untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang. Pembersihan ini melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Kediri. Inlet, yang merupakan lubang penyalur air permukaan ke saluran drainase, menjadi fokus utama upaya pencegahan banjir ini.
Menurut Plt Kepala DPUPR Kota Kediri, Yono Haryadi, pembersihan inlet dilakukan secara berkala. Namun, pembersihan intensif dilakukan di beberapa ruas jalan yang terdampak hujan deras. "Setiap hari keliling. Kami lakukan pembersihan secara berkala. Tetapi khusus di beberapa ruas yang kami bersihkan ini karena imbas hujan deras kemarin," ujarnya di Kediri, Kamis (15/5).
Beberapa ruas jalan yang menjadi prioritas pembersihan meliputi Jalan PK Bangsa, Jalan Airlangga, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Brawijaya, Jalan Diponegoro, Jalan Hasanuddin, Jalan Adi Sucipto, dan jalan tembusan Kaliombo. Pembersihan ini penting karena selain sampah, endapan tanah dan pasir juga menyumbat inlet, menghambat aliran air.
Pembersihan Inlet dan Antisipasi Banjir di Kota Kediri
Pemkot Kediri menargetkan penyelesaian pembersihan inlet di berbagai titik dalam waktu 2-3 hari ke depan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kelancaran aliran air dan meminimalisir genangan saat hujan deras kembali terjadi. Selain pembersihan, DPUPR Kota Kediri juga secara rutin memantau kondisi inlet untuk mengevaluasi efektivitasnya dalam menampung aliran air.
"Setiap hujan pun petugas sudah keliling memantau terkait efektivitas tangkapan aliran air yang masuk ke saluran. Jadi ketika hujan di jalan kemudian menimbulkan genangan tapi kita buka saluran dan masih bisa menampung aliran air, artinya inlet kita bermasalah dan akan kita evaluasi," jelas Yono Haryadi.
Lebih lanjut, DPUPR Kota Kediri tengah melakukan evaluasi terhadap dimensi saluran drainase melalui kajian masterplan. Kajian ini akan menjadi dasar dalam pengusulan pembangunan dan rehabilitasi sistem saluran drainase secara bertahap, yang direncanakan akan dilaksanakan pada periode 2026 hingga 2029.
Upaya Kolaboratif Cegah Banjir
Sebagai bagian dari upaya antisipasi banjir, DPUPR Kota Kediri juga telah menambah inlet di beberapa titik untuk mempercepat aliran air menuju saluran drainase. Namun, upaya pemerintah daerah ini tidak akan efektif tanpa dukungan masyarakat.
Yono Haryadi menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. "Harapan kami agar warga ikut serta dalam memelihara lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing. Sehingga masyarakat bersama-sama dengan pemerintah ikut meminimalisir terjadinya banjir," pesannya.
Dengan demikian, upaya pencegahan banjir di Kota Kediri merupakan tanggung jawab bersama. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat krusial dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kelancaran aliran air, sehingga dapat meminimalisir risiko terjadinya genangan dan banjir.
- Pembersihan inlet dilakukan secara berkala oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) DPUPR Kota Kediri.
- Beberapa ruas jalan utama telah dilakukan pembersihan inlet, termasuk Jalan PK Bangsa, Jalan Airlangga, dan lainnya.
- DPUPR Kota Kediri juga melakukan evaluasi dimensi saluran drainase dan merencanakan pembangunan/rehabilitasi sistem drainase bertahap (2026-2029).
- Penambahan inlet di beberapa titik juga telah dilakukan untuk mempercepat aliran air.
- Partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat penting untuk mencegah banjir.