Pemkot Yogyakarta Hemat Listrik dan Air: Efisiensi Anggaran Tanpa Kurangi Layanan Publik
Pemerintah Kota Yogyakarta memulai program penghematan listrik dan air di lingkungan perkantoran untuk efisiensi anggaran tanpa mengurangi kualitas layanan publik, meskipun belum ada angka pasti terkait penghematan yang dicapai.
![Pemkot Yogyakarta Hemat Listrik dan Air: Efisiensi Anggaran Tanpa Kurangi Layanan Publik](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191618.174-pemkot-yogyakarta-hemat-listrik-dan-air-efisiensi-anggaran-tanpa-kurangi-layanan-publik-1.jpg)
Yogyakarta, 11 Februari 2024 - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta resmi memulai program penghematan penggunaan listrik dan air di seluruh lingkungan perkantoran. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Yogyakarta untuk mencapai efisiensi anggaran tanpa mengorbankan kualitas layanan publik yang diberikan kepada masyarakat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, menjelaskan bahwa penghematan ini difokuskan pada pemadaman listrik dan pengurangan penggunaan air di ruangan-ruangan yang tidak terpakai. "Misalnya, semua listrik dimatikan saat pulang kerja, dan ruangan yang tidak digunakan listriknya dimatikan. Jadi, listrik, air, dan semua fasilitas sarana yang memang bisa dihemat, kita lakukan untuk menghemat," ujar Sugeng dalam keterangannya di Yogyakarta, Selasa.
Langkah Konkret Penghematan
Pemkot Yogyakarta telah menetapkan beberapa langkah konkret untuk mencapai target penghematan. Pertama, seluruh perangkat elektronik di ruangan yang tidak digunakan akan dimatikan sepenuhnya. Langkah ini bertujuan untuk memangkas konsumsi daya listrik yang signifikan. Kedua, penggunaan komputer akan dikontrol secara ketat, terutama pada hari libur atau di luar jam kerja. "Mungkin kalau IT selalu 'on', ya. Tapi kalau komputer-komputer kan bisa dimatikan, apalagi kalau hari libur," tambah Sugeng.
Meskipun belum ada data pasti mengenai besaran penghematan yang akan dicapai, Sugeng optimis langkah ini akan memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan pengeluaran pemerintah. Biaya listrik dan air di lingkungan Pemkot Yogyakarta selama ini memang cukup besar, sehingga penghematan di sektor ini diyakini mampu memberikan kontribusi yang berarti.
Prioritas Tetap pada Layanan Publik
Sugeng memastikan bahwa upaya efisiensi anggaran ini tidak akan mengurangi kualitas layanan publik. Program-program pemerintah yang penting dan wajib tetap akan berjalan sesuai rencana. "Kalau tepatnya (angka penghematan) saya enggak tahu persis ya, tapi minimal akan mengurangi 'budget' atau anggaran pemerintah," jelasnya. Pemkot Yogyakarta berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat meskipun dengan anggaran yang lebih efisien.
Skema Kerja dari Rumah (WFH)?
Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan penerapan skema kerja dari rumah (WFH) untuk pegawai Pemkot Yogyakarta, Sugeng menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap pertimbangan. "Belum, kalau itu kami masih menunggu," ujarnya. Pemkot Yogyakarta akan terus mengevaluasi berbagai opsi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Langkah Pemkot Yogyakarta ini patut diapresiasi sebagai upaya bijak dalam mengelola keuangan daerah. Penghematan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan ruang fiskal yang lebih besar untuk program-program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Ke depannya, transparansi dan evaluasi berkala terhadap program penghematan ini sangat penting untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya.
Dengan menerapkan strategi penghematan yang terukur dan terencana, Pemkot Yogyakarta menunjukkan komitmennya dalam menjalankan pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab. Semoga langkah ini dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah lain dalam upaya mencapai efisiensi anggaran tanpa mengorbankan kualitas layanan publik.