PUIC Ke-19 di DPR: Perjuangan Kemerdekaan Palestina Kembali Disuarakan
Konferensi Uni Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC) Ke-19 di DPR RI dibuka dengan fokus utama pada dukungan kemerdekaan Palestina dan kecaman terhadap tindakan Israel.

Konferensi Uni Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) Ke-19 resmi dibuka di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Senin, 12 Mei 2023. Sidang pertama langsung membahas komitmen dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, sebuah isu yang menjadi fokus utama konferensi ini. Acara penting ini dihadiri oleh delegasi parlemen dari berbagai negara anggota OKI, menandai komitmen bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Pembukaan sidang komite eksekutif PUIC Ke-19 dipimpin oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera. Sidang yang berlangsung di ruang Komisi V DPR RI ini menjadi wadah bagi para delegasi untuk membahas langkah-langkah konkret dalam memberikan dukungan kepada Palestina. Pertemuan ini menunjukan solidaritas internasional yang kuat terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh, menekankan pentingnya konsistensi dukungan internasional untuk Palestina. "Api ini tidak pernah padam, segala jenis kegiatan apa pun itu yang tujuannya menyuarakan kemerdekaan untuk warga Palestina. Itu harus terus dilakukan," tegas Husein Fadlulloh kepada wartawan. Pernyataan ini menggarisbawahi urgensi dan kesinambungan dukungan internasional bagi kemerdekaan Palestina.
Solidaritas Internasional untuk Palestina
Seluruh negara anggota OKI, termasuk Indonesia, secara tegas mengutuk tindakan kekejaman yang menimpa warga Palestina di Gaza. Sidang PUIC Ke-19 bertujuan merumuskan kesimpulan dan saran yang dapat diadopsi oleh organisasi internasional lainnya untuk meningkatkan tekanan internasional terhadap Israel. Husein Fadlulloh menegaskan komitmen untuk terus memperjuangkan Palestina, bahkan jika upaya tersebut menemui tantangan.
Indonesia, sebagai salah satu negara anggota OKI, telah memberikan berbagai bentuk bantuan kepada Palestina. Salah satu contohnya adalah pembangunan rumah sakit di Gaza. Namun, peran Mesir sebagai negara yang memiliki akses penting untuk penyaluran bantuan logistik ke Palestina sangat krusial. "Kalau Mesir tidak bisa membantu, kita untuk mengirim bantuan makanan akan sulit sekali," ungkap Husein Fadlulloh, menekankan pentingnya kerja sama regional dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Selain bantuan kemanusiaan, dukungan diplomatik juga menjadi fokus utama. Indonesia mendesak seluruh anggota PUIC untuk mengambil tindakan nyata melalui diplomasi parlementer dan solidaritas kemanusiaan. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina melalui berbagai jalur.
Kecaman Terhadap Tindakan Israel
Mardani Ali Sera turut mengecam keras tindakan Israel yang memperluas permukiman secara ilegal dan melakukan genosida sistematis di Gaza. Ia juga mendukung proses hukum internasional untuk menuntut pertanggungjawaban atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel. Tindakan tegas ini diharapkan dapat mendorong terciptanya keadilan bagi rakyat Palestina.
Pemerintah Indonesia, melalui partisipasinya dalam PUIC Ke-19, menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan bagi rakyat Palestina. Dukungan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari bantuan kemanusiaan, diplomasi parlementer, hingga dukungan terhadap proses hukum internasional. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mengakhiri konflik dan mencapai perdamaian di Palestina.
Kesimpulannya, PUIC Ke-19 di DPR RI menjadi momentum penting dalam memperkuat solidaritas internasional untuk Palestina. Komitmen bersama untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam tindakan Israel menjadi fokus utama konferensi ini. Harapannya, konferensi ini akan menghasilkan langkah-langkah nyata untuk mencapai perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina.