Sulbar Anggarkan Rp50 Miliar untuk Basmi Kemiskinan Ekstrem
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengalokasikan Rp50 miliar di APBD 2025 untuk program pengentasan kemiskinan ekstrem, meliputi bantuan tunai dan pengembangan pertanian.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menunjukkan komitmen serius dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp50 miliar untuk program ini. Alokasi dana tersebut akan digunakan untuk dua program utama, yaitu bantuan tunai langsung kepada masyarakat dan program pengembangan pertanian melalui bantuan bibit.
Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, mengumumkan hal ini di Mamuju pada Rabu lalu. Beliau menjelaskan rincian anggaran tersebut, yaitu Rp20 miliar untuk bantuan tunai dan Rp30 miliar untuk penyediaan bibit pertanian. Bantuan tunai akan disalurkan kepada 10.000 warga miskin ekstrem di seluruh kabupaten di Sulbar. Sementara itu, 10.000 warga lainnya akan mendapatkan intervensi dari pemerintah kabupaten masing-masing.
Saat ini, sekitar 20.000 penduduk Sulbar atau sekitar 1,7 persen dari total populasi, masih dikategorikan sebagai penduduk miskin ekstrem. Pemerintah Provinsi Sulbar menargetkan penurunan angka kemiskinan ekstrem sebesar satu persen setiap tahunnya. Oleh karena itu, alokasi dana sebesar Rp50 miliar ini diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam mencapai target tersebut. Gubernur juga mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam mengawasi penyaluran bantuan agar tepat sasaran.
Bantuan Tunai dan Pengembangan Pertanian
Program bantuan tunai senilai Rp20 miliar akan disalurkan secara langsung kepada 10.000 keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem. Pembagian bantuan ini akan dilakukan merata di seluruh kabupaten di Sulawesi Barat. Pemprov Sulbar berharap bantuan ini dapat memberikan sedikit keringanan dan memenuhi kebutuhan dasar bagi penerima manfaat.
Sementara itu, program pengembangan pertanian dengan anggaran Rp30 miliar akan difokuskan pada pembagian bibit unggul kepada petani. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan petani. Pemilihan jenis bibit akan disesuaikan dengan kondisi geografis dan jenis tanaman yang cocok di setiap daerah.
Gubernur Suhardi Duka menekankan pentingnya pengawasan terhadap penyaluran bantuan ini. Beliau mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam memastikan bantuan tersebut tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah dan mahasiswa dianggap krusial untuk keberhasilan program ini.
Peran Mahasiswa dalam Pengawasan
Gubernur Suhardi Duka secara khusus mengajak mahasiswa untuk terlibat dalam pengawasan penyaluran bantuan. Beliau menyadari pentingnya peran generasi muda dalam memastikan efektivitas dan transparansi program pengentasan kemiskinan. Kehadiran mahasiswa diharapkan dapat menjadi kontrol sosial yang efektif.
"Saya ingin bantuan dari mahasiswa. Mari kita sama-sama memastikan alokasi anggaran ini betul-betul tepat sasaran, baik dalam bentuk tunai maupun pemberdayaan UMKM," kata Gubernur Suhardi Duka.
Partisipasi mahasiswa tidak hanya terbatas pada pengawasan, tetapi juga dapat meliputi pendampingan kepada masyarakat penerima bantuan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang program dan bagaimana memanfaatkan bantuan tersebut secara optimal.
Kolaborasi Menuju Sulbar yang Lebih Sejahtera
Gubernur Suhardi Duka menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, sangat penting untuk membangun Sulawesi Barat yang lebih sejahtera. Program pengentasan kemiskinan ekstrem ini merupakan bagian dari misi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Selain program pengentasan kemiskinan, Gubernur juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur, pelestarian lingkungan, tata kelola pemerintahan yang baik, dan pelayanan dasar yang berkualitas. Semua ini merupakan bagian integral dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Barat.
Dengan alokasi anggaran yang signifikan dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan program pengentasan kemiskinan ekstrem di Sulawesi Barat dapat berjalan efektif dan mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini akan menjadi langkah penting menuju Sulawesi Barat yang lebih maju dan sejahtera.