Waspada! Jalur Mudik OKU Selatan Rawan Longsor, BPBD Siagakan Ratusan Personel
BPBD OKU Selatan memetakan jalur mudik rawan longsor di beberapa ruas jalan, terutama di jalur Muaradua-Buay Sandang Aji dan Muaradua-Danau Ranau, serta menyiagakan ratusan personel untuk penanggulangan bencana.

Muaradua, 28 Maret 2024 - Menjelang Lebaran 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, mengidentifikasi sejumlah jalur mudik yang rawan longsor. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Selatan, Heri Pramono, di Muaradua pada Jumat lalu. Antisipasi ini dilakukan mengingat peningkatan volume kendaraan yang melintasi wilayah OKU Selatan menuju berbagai daerah seperti OKU, OKU Timur, dan Palembang.
Antisipasi ini penting karena jalur-jalur tersebut, khususnya di daerah perbukitan dan dataran tinggi, memiliki potensi bahaya longsor. BPBD OKU Selatan telah memetakan jalur rawan longsor, antara lain ruas jalan dari Kota Muaradua menuju Kecamatan Buay Sandang Aji dan jalur dari Muaradua menuju kawasan wisata Danau Ranau. Peningkatan kewaspadaan bagi para pemudik sangat diperlukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Langkah konkrit telah diambil oleh BPBD untuk mengurangi risiko kecelakaan. Mereka telah menyiagakan ratusan personel gabungan dalam Satgas penanggulangan bencana untuk merespon cepat jika terjadi bencana alam. Selain itu, koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polres OKU Selatan akan segera dilakukan untuk pemasangan rambu-rambu peringatan di daerah rawan longsor. Hal ini untuk memberikan informasi dan peringatan dini kepada para pengendara yang melintas.
Jalur Rawan Longsor dan Upaya Pencegahan
BPBD OKU Selatan telah mengidentifikasi jalur Muaradua-Buay Sandang Aji dan Muaradua-Danau Ranau sebagai jalur yang rawan longsor. Wilayah ini didominasi oleh daerah perbukitan dan dataran tinggi yang rentan terhadap bencana alam, terutama saat musim hujan. Oleh karena itu, pengendara diimbau untuk selalu berhati-hati dan waspada saat melintas di jalur tersebut.
Selain pemetaan jalur rawan longsor, BPBD juga telah menyiapkan personel yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana. Mereka disiagakan untuk memberikan respon cepat jika terjadi bencana alam seperti longsor. Jumlah personel yang disiagakan mencapai ratusan orang, menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani potensi bencana ini.
Sebagai langkah antisipasi lebih lanjut, BPBD berencana berkoordinasi dengan Dishub dan Polres OKU Selatan untuk memasang rambu-rambu peringatan di lokasi rawan longsor. Rambu-rambu ini diharapkan dapat memberikan peringatan dini kepada para pengendara dan membantu mereka untuk menghindari jalur yang berbahaya.
"Untuk pemasangan rambu-rambu di daerah rawan longsor ini, kami akan segera berkoordinasi dengan Dishub dan Polres OKU Selatan," ujar Heri Pramono.
Pos Pengamanan dan Pelayanan Lebaran 2025
Polres OKU Selatan juga turut berperan aktif dalam mengamankan arus mudik Lebaran 2025. Menurut Kapolres OKU Selatan, AKBP M Khalid Zulkarnaen, telah didirikan dua pos pengamanan di Simpang Martapura dan Banding Agung, serta satu pos pelayanan di Terminal Tipe C Muaradua.
Pos-pos tersebut akan dijaga oleh personel gabungan selama periode Lebaran 2025. Petugas akan memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya para pemudik yang melintas di wilayah OKU Selatan. Layanan yang diberikan meliputi tempat istirahat dan pemeriksaan kesehatan gratis.
"Pemudik juga dapat memanfaatkan fasilitas di posko, termasuk tempat istirahat dan layanan pemeriksaan kesehatan gratis," jelas Kapolres.
Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 di Kabupaten OKU Selatan dapat berjalan lancar dan aman. Namun, kewaspadaan dan kehati-hatian tetap menjadi kunci utama bagi para pemudik untuk menghindari potensi bahaya longsor.