Nestlé Indonesia: Contoh Penerapan Lingkungan Kerja Inklusif dan Aman untuk Perempuan
Kementerian PPPA Apresiasi Nestlé Indonesia yang telah menciptakan lingkungan kerja inklusif dan aman bagi perempuan, mengatasi kesenjangan gender di dunia kerja.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memberikan apresiasi kepada Nestlé Indonesia atas komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan aman, khususnya bagi perempuan. Hal ini disampaikan menyusul adanya kesenjangan partisipasi angkatan kerja antara perempuan dan laki-laki yang cukup signifikan. Berdasarkan data Indeks Pembangunan Gender KemenPPPA, kesenjangan ini mencapai sekitar 30 persen, dengan partisipasi perempuan hanya 50 persen dibandingkan 80 persen pada laki-laki.
Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Perekonomian, Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dan Pemerintah Daerah Wilayah I KemenPPPA, Eni Widayanti, menyebut Nestlé Indonesia sebagai contoh baik dalam pemberdayaan dan perlindungan perempuan. Eni berharap perusahaan lain dapat mencontoh komitmen Nestlé Indonesia dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk pemberdayaan perempuan dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. "Selain itu, kami juga berharap Nestle Indonesia dapat menjadi champion dan mentor bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan untuk mendukung perempuan di dunia kerja," kata Eni.
Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Samer Chedid, menyatakan komitmen penuh perusahaan terhadap kesetaraan gender dan keberagaman. Nestlé Indonesia, menurutnya, mendukung dan merayakan peran perempuan setiap hari, bukan hanya pada momen-momen khusus. "Kami 100 persen pro dan berkomitmen penuh untuk mendukung talenta lokal, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, serta berkontribusi bagi pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia," ujar Chedid.
Komitmen Nyata Nestlé Indonesia dalam Kesetaraan Gender
Komitmen Nestlé Indonesia terhadap kesetaraan gender dan inklusivitas bukan hanya sebatas pernyataan. Hingga saat ini, sekitar 44 persen posisi manajerial di perusahaan tersebut dijabat oleh perempuan. Direktur Human Resources Nestlé Indonesia, Fahrul Irvanto, menjelaskan bahwa keberagaman dan inklusivitas telah menjadi bagian dari DNA perusahaan.
Fahrul menekankan tiga hal penting untuk keberlanjutan komitmen ini: kebijakan, fasilitas, dan aktivitas di tempat kerja. Nestlé Indonesia meyakini bahwa keberagaman merupakan suatu keniscayaan, sementara inklusivitas adalah pilihan yang harus dijalankan. "Kami berharap dapat menjalin kerja sama dengan KemenPPA serta pemangku kepentingan terkait lainnya untuk memperkuat inisiatif ini. Dengan begitu, kami dapat turut serta memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perempuan di Indonesia," ujar Fahrul.
Berbagai kebijakan telah diimplementasikan untuk mendukung kesetaraan gender dan kesejahteraan karyawan. Salah satunya adalah memperpanjang cuti melahirkan hingga 7,5 bulan bagi ibu dan 4 minggu untuk ayah. Fasilitas penunjang lainnya termasuk pop-up daycare untuk membantu ibu menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga, serta ruang khusus ibu di kantor, pabrik, dan pusat distribusi.
Selain itu, Nestlé Indonesia juga menerapkan kebijakan anti-pelecehan seksual, memberikan dukungan perlindungan bagi karyawan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, dan menyediakan program pendampingan psikologis serta konseling. Perusahaan juga aktif menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan perempuan dan menyediakan fasilitas serta kegiatan kebugaran.
Meningkatkan Partisipasi Perempuan di Dunia Kerja
Partisipasi perempuan dalam dunia kerja masih menghadapi berbagai tantangan. Kesenjangan gender dalam hal akses kesempatan kerja, promosi, dan kepemimpinan masih menjadi isu yang perlu diatasi. Keberhasilan Nestlé Indonesia dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan aman dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan tersebut.
Dengan memberikan dukungan yang komprehensif, mulai dari kebijakan cuti yang ramah keluarga hingga program pendampingan psikologis, Nestlé Indonesia menunjukkan komitmen nyata dalam memberdayakan perempuan. Hal ini tidak hanya berdampak positif bagi karyawan perempuan, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Langkah-langkah yang diambil Nestlé Indonesia menunjukkan bahwa menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan aman bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga strategi bisnis yang cerdas. Dengan memberdayakan perempuan, perusahaan dapat mengoptimalkan potensi talenta, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
Keberhasilan Nestlé Indonesia diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain untuk mengikuti jejaknya. Kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting untuk menciptakan perubahan yang lebih besar dan berkelanjutan dalam kesetaraan gender di Indonesia.