16 Bus Tak Layak Jalan di Terminal Pulo Gebang Jelang Lebaran, Ribuan Pemudik Terdampak?
Jelang Lebaran, Terminal Pulo Gebang mencatat 16 bus tak laik jalan karena kekurangan APAR, sabuk pengaman, hingga pintu darurat, berdampak pada ribuan pemudik.

Jelang Lebaran 1446 H, Terminal Terpadu Pulo Gebang di Jakarta Timur mengalami kendala operasional. Sejak H-7 Lebaran (24 Maret 2025), tercatat 16 bus dinyatakan tidak laik jalan. Kejadian ini berdampak pada ribuan penumpang yang hendak mudik, mengingat Terminal Pulo Gebang merupakan salah satu terminal utama keberangkatan di Jakarta.
Pengawas Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang, Mujib Tambrin, menjelaskan penyebab bus-bus tersebut dinyatakan tak laik. "Tidak laik ini kami berikan catatan, yakni tidak dilengkapi alat pemadam kebakaran (APAR), sabuk pengamanan, pemecah kaca, ban tipis hingga pintu darurat," ujarnya saat dihubungi pada Jumat, 28 Maret 2025.
Meskipun demikian, pihak pengelola terminal telah berupaya untuk mengatasi masalah ini. Bus-bus yang tidak laik jalan dikembalikan kepada pemiliknya agar segera dilengkapi sesuai standar prosedur berkendara. Pemilik kendaraan diberikan kesempatan untuk melengkapi kekurangan tersebut di terminal sebelum kembali beroperasi.
Uji Kelayakan Kendaraan dan Kenaikan Penumpang
Terminal Pulo Gebang telah melakukan pra ramp-check atau uji kelaikan kendaraan secara berkala dari tanggal 13 hingga 23 Maret 2025. Dari hasil ramp-check tersebut, sebanyak 49 bus dinyatakan laik jalan dan telah ditempel stiker laik jalan dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Hal ini memudahkan calon penumpang untuk mengenali bus yang aman dan layak digunakan.
Mujib menambahkan, kendaraan yang surat kelengkapannya sudah tidak berlaku akan langsung dihentikan operasinya. Pihak pengelola terminal berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan keamanan penumpang selama perjalanan mudik.
Meskipun terdapat kendala, jumlah penumpang di Terminal Pulo Gebang terus mengalami peningkatan menjelang Lebaran. Sejak H-7 Lebaran, tercatat 19.741 penumpang telah berangkat dari terminal tersebut. Jumlah ini jauh lebih tinggi dari rata-rata penumpang harian yang biasanya hanya sekitar 1.500 orang.
Antisipasi Lonjakan Penumpang dan Kesiapan Terminal
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap Terminal Pulo Gebang dapat mengurangi kemacetan selama arus mudik, karena aksesnya yang terhubung dengan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR). Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, terdapat 126 perusahaan otobus (PO) dengan 59 trayek dan armada kurang lebih 1.057 bus AKAP yang siap melayani pemudik.
Pihak pengelola terminal memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 28, 29, dan 30 Maret 2025. Pada puncak arus mudik, diperkirakan jumlah penumpang akan mencapai sekitar 4.000 orang per hari, dengan jumlah bus yang beroperasi mencapai 300 unit. Pihak pengelola terminal terus memantau situasi dan memastikan kesiapan operasional untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pemudik.
Dengan adanya peningkatan jumlah penumpang, pengelola Terminal Pulo Gebang berharap seluruh bus dapat memenuhi standar kelaikan sehingga keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap terjaga selama perjalanan mudik Lebaran.
Langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan oleh pengelola Terminal Pulo Gebang diharapkan dapat meminimalisir kendala dan memastikan kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini. Semoga upaya ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik yang menggunakan jasa transportasi bus dari Terminal Pulo Gebang.