BMKG: 12 Daerah di Sulteng Waspada Bencana Hidrometeorologi Akibat Hujan Lebat
BMKG memperingatkan 12 daerah di Sulawesi Tengah untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor akibat potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Aljufri Palu mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi di Sulawesi Tengah (Sulteng). Peringatan ini disampaikan menyusul potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang diprediksi akan melanda wilayah tersebut. Peringatan tersebut disampaikan Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Aljufri Palu, Nur Alim, pada Minggu, 18 Mei 2024.
Sebanyak 12 daerah di Sulteng masuk dalam kategori waspada bencana hidrometeorologi. Sepuluh daerah berstatus waspada meliputi Kabupaten Buol, Tolitoli, Parigi Moutong, Donggala, Sigi, Poso, Tojo Una-Una, Morowali, Morowali Utara, dan Banggai. Dua daerah lainnya, Kabupaten Banggai Laut dan Banggai Kepulauan, bahkan berstatus siaga. Kondisi ini dipicu oleh dampak siklon tropis di atas perairan Arafura, meskipun Sulteng hanya mengalami dampak ujung dari siklon tersebut.
"Sulawesi Tengah salah satu daerah yang berpotensi terdampak meskipun hanya imbas ujung siklon tropis, karena terjadi pembelokan udara ke arah Pulau Sulawesi," ujar Nur Alim. BMKG mengimbau pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna mengantisipasi potensi bencana, seperti banjir dan tanah longsor yang dapat ditimbulkan oleh hujan lebat yang diperkirakan akan terjadi.
Waspada Banjir dan Tanah Longsor
BMKG telah memetakan sejumlah daerah di Sulteng yang memiliki zona rawan tanah longsor tinggi. Daerah-daerah ini sangat berpotensi mengalami longsor jika diguyur hujan dalam jangka waktu yang lama, karena daya ikat tanah akan melemah. Wilayah yang perlu diwaspadai adalah lereng gunung, terutama jalur darat di pegunungan Kabupaten Donggala Bagian Utara, Kabupaten Buol, dan Tolitoli.
"Peringatan dini cuaca berlaku tiga hari ke depan," kata Nur Alim. "Kami mengimbau pengguna jalan, terutama yang melintas di jalur pegunungan, untuk selalu berhati-hati. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi, sebaiknya menunda perjalanan untuk menghindari risiko membahayakan keselamatan jiwa." Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir akibat hujan di hulu sungai.
BMKG menekankan pentingnya mitigasi bencana sebagai langkah paling efektif untuk menghindari dampak hidrometeorologi. Peringatan dini cuaca yang diberikan diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengantisipasi kondisi terburuk. "Mitigasi langkah yang paling efektif menghindari dampak hidrometeorologi, kami berharap peringatan dini cuaca yang kami sampaikan perlu menjadi pertanian serius, guna mengantisipasi kondisi terburuk," tegas Nur Alim.
Daerah Rawan Bencana Hidrometeorologi di Sulteng
Berikut 12 daerah di Sulawesi Tengah yang perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi:
- Kabupaten Buol
- Kabupaten Tolitoli
- Kabupaten Parigi Moutong
- Kabupaten Donggala
- Kabupaten Sigi
- Kabupaten Poso
- Kabupaten Tojo Una-Una
- Kabupaten Morowali
- Kabupaten Morowali Utara
- Kabupaten Banggai
- Kabupaten Banggai Laut (Siaga)
- Kabupaten Banggai Kepulauan (Siaga)
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat. Penting untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG agar dapat melakukan langkah antisipasi yang tepat.
Langkah antisipasi yang perlu dilakukan meliputi pengecekan kondisi bangunan, membersihkan saluran air, dan menyiapkan jalur evakuasi. Kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko kerugian akibat bencana hidrometeorologi.