Cuaca Ekstrem, Pasar Rakyat Mataram Ditunda!
Dinas Perdagangan Kota Mataram menunda pasar rakyat yang dijadwalkan 12-13 Februari 2025 karena cuaca ekstrem, akan dimulai kembali pada 18-26 Februari 2025.
![Cuaca Ekstrem, Pasar Rakyat Mataram Ditunda!](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191712.662-cuaca-ekstrem-pasar-rakyat-mataram-ditunda-1.jpeg)
Mataram, NTB - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), terpaksa menunda penyelenggaraan pasar rakyat. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayah tersebut. Penundaan ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama kegiatan berlangsung.
Penundaan Pasar Rakyat dan Antisipasi Cuaca
Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Disdag Kota Mataram, Sri Wahyunida, memberikan keterangan resmi terkait penundaan pasar rakyat yang awalnya dijadwalkan pada 12-13 Februari 2025. Dalam keterangannya pada Selasa, 11 Februari 2025, ia menjelaskan bahwa pasar rakyat akan kembali digelar pada minggu berikutnya, tepatnya mulai tanggal 18 hingga 26 Februari 2025. "Jadi pasar rakyat kami mulai lagi pada Selasa 18 Februari sampai Rabu 26 Februari 2025," ujarnya.
Meskipun sempat terlaksana di tengah guyuran hujan deras pada hari Selasa, 11 Februari 2025, pasar rakyat tetap berjalan lancar hingga selesai. Sri Wahyunida mengungkapkan antusiasme masyarakat yang tinggi dalam berbelanja, meskipun kondisi cuaca kurang mendukung. "Alhamdulillah, antusias masyarakat belanja di pasar rakyat tadi pagi cukup tinggi, meskipun kondisi cuaca kurang bersahabat," katanya.
Dampak Cuaca terhadap Pasar Rakyat
Tingginya antusiasme masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah menjadi indikator penting. Pasar rakyat menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan pasar tradisional. Namun, cuaca buruk sedikit mempengaruhi jumlah peserta yang terlibat. Jumlah distributor dan retail yang berpartisipasi berkurang dari biasanya 35-40 menjadi sekitar 28 distributor.
Meskipun demikian, komoditas pokok tetap tersedia. Distributor kebutuhan pokok utama seperti beras dari Bulog, minyak goreng, telur, bawang, cabai, dan tomat tetap hadir. Harga-harga yang ditawarkan juga relatif lebih murah. Sebagai contoh, telur ukuran kecil dijual seharga Rp45.000 per tray (30 butir), sementara di pasar tradisional mencapai Rp58.000 per tray. Cabai dijual Rp52.000 per kilogram, lebih murah dibandingkan harga pasar Rp60.000 per kilogram.
Harga Beras dan Stok Kebutuhan Pokok
Bulog turut berpartisipasi dengan menyediakan beras premium seharga Rp14.400 per kilogram (kemasan 5 kilogram/Rp72.000). Harga ini berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp14.900 per kilogram. Beras SPHP sementara belum tersedia dalam pasar rakyat kali ini, mengingat ketersediaan beras premium Bulog yang cukup memadai dan diminati masyarakat.
Sri Wahyunida berharap pasar rakyat dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan sekaligus menjadi ajang sosialisasi terkait ketersediaan stok bahan pokok di Mataram yang sejauh ini masih aman. Penundaan ini semata-mata untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pedagang dan pembeli.
Kesimpulan
Penundaan pasar rakyat di Mataram akibat cuaca ekstrem menunjukkan langkah proaktif pemerintah daerah dalam mengutamakan keselamatan dan kenyamanan warganya. Meskipun sempat terlaksana di tengah hujan, antusiasme masyarakat tetap tinggi. Dengan dimulainya kembali pasar rakyat pada 18-26 Februari 2025, diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dengan harga yang terjangkau.