FKPT Sulteng Tekankan Pentingnya Moderasi Beragama di Kalangan Pelajar
Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah menekankan pentingnya pendidikan moderasi di sekolah untuk mencegah radikalisme dan mendukung program BERANI CERDAS.

Palu, 2 Mei 2025 - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai moderasi di kalangan pelajar sebagai langkah strategis mencegah penyebaran paham radikalisme. Hal ini disampaikan Ketua FKPT Sulteng, Sofyan Bachmid, di Palu, Jumat lalu, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. Inisiatif ini dinilai krusial dalam membangun ketahanan bangsa, khususnya dalam aspek ideologi dan sosial.
Sofyan Bachmid menekankan bahwa pendidikan merupakan garda terdepan dalam membentuk karakter bangsa. Penanaman nilai-nilai moderasi, toleransi, dan cinta tanah air di lingkungan sekolah menjadi kunci integral dalam mencegah paham-paham ekstrem. Menurutnya, "Pendidikan merupakan garda terdepan dalam membangun ketahanan bangsa, termasuk dalam aspek ideologi dan sosial."
Lebih lanjut, FKPT Sulteng memberikan dukungan penuh terhadap visi Gubernur Sulteng dalam program BERANI CERDAS. Program ini tidak hanya berfokus pada kecerdasan akademik, tetapi juga menekankan pentingnya karakter moderat, terbuka, dan inklusif pada siswa agar tidak mudah terpapar paham kekerasan dan kebencian. Hal ini sejalan dengan upaya pencegahan radikalisme sejak dini.
Penguatan Pendidikan Karakter Moderat
Untuk mencapai tujuan tersebut, FKPT Sulteng telah merancang berbagai strategi yang menyasar guru, sekolah, dan siswa secara langsung. Beberapa inisiatif yang telah dan akan dijalankan meliputi pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik untuk mengenali dan mencegah ekstremisme berbasis kekerasan. Selain itu, terdapat kolaborasi dengan sekolah dan dinas pendidikan untuk menyelenggarakan workshop moderasi beragama, literasi digital, dan kampanye anti-hoaks.
Langkah lain yang diambil adalah pembentukan Forum Pelajar Cinta Damai di tingkat sekolah menengah. Forum ini diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dan duta perdamaian di lingkungan sekolah masing-masing. Penguatan kegiatan seni budaya dan narasi kebangsaan juga menjadi bagian penting dari strategi ini, guna membentuk empati, toleransi, dan penghargaan terhadap keberagaman.
FKPT Sulteng juga menyadari pentingnya pemerataan akses pendidikan. Kesenjangan akses pendidikan dapat menjadi celah bagi penyebaran paham kekerasan. Oleh karena itu, program BERANI CERDAS yang digagas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mendapat dukungan penuh dari FKPT Sulteng, karena program ini memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam pendidikan.
Program BERANI CERDAS dan Akses Pendidikan
Sofyan Bachmid, yang juga merupakan akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, menambahkan, "Anak yang tak sekolah berpotensi disusupi narasi intoleransi. Karena itu, kami mendukung penuh langkah Pemprov Sulawesi Tengah yang memastikan tak ada anak tertinggal pendidikan. Membangun karakter moderat harus dimulai dari akses pendidikan yang adil dan bermakna."
FKPT Sulteng memandang Hardiknas sebagai momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk membangun generasi muda yang cerdas secara akademik dan emosional, menjunjung tinggi perdamaian dalam keberagaman, serta tangguh menghadapi tantangan zaman. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang aman, damai, dan toleran.
Inisiatif FKPT Sulteng ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pencegahan radikalisme sejak dini melalui pendidikan karakter yang kuat dan berfokus pada nilai-nilai moderasi.