Gunungkidul Intensifkan Pengawasan Pasar Hewan Cegah PMK
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul memperketat pengawasan lalu lintas ternak di pasar hewan untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), terutama setelah 893 sapi terjangkit dan 68 diantaranya mati.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi ancaman serius di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk mengantisipasi penyebaran lebih lanjut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul meningkatkan pengawasan ketat di pasar hewan Siyonoharjo Playen dan Pasar Munggi Semanu. Langkah ini diambil setelah ratusan sapi terjangkit PMK.
Pengawasan Intensif di Pasar Hewan
Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, menjelaskan bahwa pengawasan harian dilakukan langsung oleh petugas DPKH di kedua pasar tersebut. Petugas berjaga di pintu masuk dan memeriksa setiap kendaraan pengangkut ternak. Tujuannya untuk meminimalisir penyebaran virus PMK, LSD, dan antraks.
Selain pengawasan lalu lintas ternak, petugas juga memberikan layanan pengecekan kebuntingan hewan. Hal ini menjadi bagian integral dari upaya pencegahan penyakit hewan menular.
Keterbatasan Pengawasan dan Peran Pemprov DIY
Wibawanti mengakui keterbatasan pengawasan DPKH Gunungkidul. Mereka tidak memiliki wewenang mengawasi pos lalu lintas ternak di Bedoyo dan Ngawen, yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi DIY. DPKH Gunungkidul hanya bisa berkoordinasi dan meminta bantuan pengawasan intensif dari pihak Pemprov DIY.
Dampak PMK di Gunungkidul dan Imbauan kepada Peternak
Data dari DPKH Gunungkidul menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Sebanyak 893 sapi telah terjangkit PMK, dan 68 di antaranya telah mati. Angka ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.
Menyikapi situasi ini, Wibawanti mengimbau peternak dan jasa angkut ternak untuk rajin melakukan disinfektan. Virus PMK sangat mudah menempel, mulai dari kendaraan hingga pakaian. Oleh karena itu, kebersihan dan disinfektan menjadi kunci pencegahan.
Kesadaran Disinfektan Masih Rendah
Sayangnya, kesadaran untuk melakukan disinfektan masih rendah di masyarakat. Karena virus PMK tidak terlihat secara kasat mata, banyak yang mengabaikan pentingnya cuci tangan dan disinfektan. Wibawanti menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal ini, mengingat kemiripan penularan PMK dengan COVID-19.
Kesimpulan
Pengawasan ketat di pasar hewan merupakan langkah penting dalam upaya menekan penyebaran PMK di Gunungkidul. Namun, keberhasilan upaya ini juga bergantung pada kesadaran peternak dan masyarakat untuk menerapkan protokol kebersihan dan disinfektan secara konsisten.