Jelang Ramadhan, DKI Jakarta Antisipasi Lonjakan Permintaan Daging Sapi
Pemprov DKI Jakarta memprediksi lonjakan permintaan daging sapi hingga 17,38 persen selama Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H, serta mengantisipasi kebutuhan komoditas pangan lainnya.

Jakarta, 14 Februari 2024 - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah bersiap menghadapi lonjakan permintaan sejumlah komoditas pangan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Prediksi peningkatan permintaan paling signifikan diproyeksikan terjadi pada daging sapi, mencapai angka yang cukup signifikan.
Lonjakan Permintaan Daging Sapi di DKI Jakarta
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, permintaan daging sapi diperkirakan akan meningkat hingga 17,38 persen dari kebutuhan normal. Ini berarti tambahan sebesar 1.028 ton dari kebutuhan bulanan normal yang mencapai 5.901 ton. Angka ini menunjukkan peningkatan permintaan yang cukup besar dan membutuhkan antisipasi yang matang dari pemerintah daerah.
Lonjakan permintaan ini bukan tanpa alasan. Tradisi masyarakat Indonesia yang gemar mengonsumsi daging sapi selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri menjadi faktor utama. Peningkatan konsumsi ini biasanya terjadi karena meningkatnya kegiatan sosial dan acara-acara keluarga yang melibatkan hidangan berbahan dasar daging sapi.
Kenaikan Permintaan Komoditas Pangan Lainnya
Selain daging sapi, beberapa komoditas pangan lain juga diprediksi mengalami peningkatan permintaan. Daging ayam misalnya, diperkirakan naik 17,20 persen atau sekitar 1.652 ton dari kebutuhan normal 9.602 ton per bulan. Bawang merah juga mengalami peningkatan permintaan sebesar 10,67 persen atau 245 ton dari kebutuhan normal 2.300 ton per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat akan bahan pangan pokok akan meningkat secara signifikan selama periode tersebut.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyadari potensi peningkatan permintaan ini dan telah melakukan berbagai langkah antisipasi. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk swasta, BUMN, dan BUMD, dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok pangan yang cukup. Langkah ini penting untuk mencegah terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga yang tidak terkendali.
Antisipasi dan Strategi Pemprov DKI Jakarta
Suharini Eliawati memastikan bahwa stok pangan strategis untuk Ramadhan dan Idul Fitri cukup aman. Pihak swasta, BUMN, dan BUMD pangan telah melakukan antisipasi dengan mengisi gudang-gudang penyimpanan. Hal ini menunjukkan kesiapan pemerintah dan sektor swasta dalam menghadapi lonjakan permintaan.
Sebagai upaya tambahan, Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD secara rutin menjalankan program pangan keliling. Program ini menjangkau kantor kelurahan, kecamatan, dan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa). Bahan pangan yang didistribusikan meliputi beras, minyak goreng, gula pasir, terigu, telur, cabai, bawang, berbagai jenis daging (sapi dan ayam), serta produk olahan peternakan dan perikanan. Program ini bertujuan untuk menjamin akses masyarakat terhadap bahan pangan pokok, terutama di daerah-daerah yang mungkin sulit mendapatkannya.
Kesimpulan
Lonjakan permintaan daging sapi dan komoditas pangan lainnya menjelang Ramadhan dan Idul Fitri di DKI Jakarta merupakan hal yang wajar dan telah diantisipasi oleh pemerintah. Dengan langkah-langkah strategis yang telah diambil, diharapkan ketersediaan pangan tetap terjaga dan harga tetap stabil. Koordinasi yang baik antara pemerintah, swasta, dan BUMN menjadi kunci keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode tersebut. Pemantauan ketat terhadap stok dan distribusi pangan akan terus dilakukan untuk memastikan kelancaran pasokan dan mencegah potensi kekurangan.