Kemenag Bengkayang: Penyuluh Agama, Benteng Hadang Aliran Kepercayaan Menyimpang
Kemenag Bengkayang aktif mencegah penyebaran aliran kepercayaan menyimpang melalui penyuluh agama, menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama di tengah potensi ancaman dari kelompok-kelompok tertentu.

Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, menjadi sorotan setelah Kementerian Agama (Kemenag) setempat mengungkapkan peran aktif penyuluh agama dalam mencegah penyebaran aliran kepercayaan yang menyimpang. Upaya ini dinilai krusial untuk menjaga keutuhan umat beragama dan mencegah konflik sosial di masyarakat. Kepala Kemenag Bengkayang, Damsir, dalam wawancara Selasa lalu, menekankan pentingnya peran ini dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.
Damsir menjelaskan bahwa beberapa tahun terakhir, Kabupaten Bengkayang, khususnya Kecamatan Sanggau Ledo, pernah terdeteksi kemunculan aliran sesat bernama Kerajaan Langit yang berasal dari Sarawak, Malaysia. Aliran ini masuk melalui kelompok-kelompok kecil, namun berhasil diantisipasi sehingga kini sudah tidak aktif lagi. Meskipun demikian, kewaspadaan tetap dijaga untuk mencegah munculnya ancaman serupa.
Keberagaman suku dan budaya yang menjunjung tinggi toleransi di Kabupaten Bengkayang menjadi alasan utama perlunya upaya pencegahan ini. Keharmonisan antar umat beragama harus dijaga agar tidak ternodai oleh paham-paham yang dapat memecah belah. Damsir juga menyebutkan adanya sekitar delapan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan yang ajarannya dinilai menyimpang, meskipun belum berkembang secara signifikan.
Peran Penyuluh Agama dalam Menangkal Aliran Menyimpang
Beberapa ormas yang dimaksud antara lain JAI, LDII, MTA, Hasbullah, Saksi-Saksi Yehova, Ormas Yahwe, dan Kerajaan Langit. Selain itu, ada beberapa kelompok ormas yang sudah dibubarkan namun kegiatannya masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi, seperti HTI. Damsir menegaskan, "Mereka melakukan dengan sembunyi-sembunyi sebagai contoh HTI, dimana sudah dibubarkan namun para pemimpinnya masih tetap eksis dan mereka itu masih ada."
Untuk menghadapi tantangan ini, Kemenag Bengkayang menggandeng penyuluh agama sebagai garda terdepan dalam memberikan pemahaman dan pendidikan kepada masyarakat. Penyuluh agama diharapkan mampu mendeteksi dan mencegah penyebaran paham-paham yang menyimpang, sekaligus memperkuat pemahaman tentang pentingnya toleransi dan kerukunan umat beragama.
Kemenag Bengkayang berharap peran aktif penyuluh agama dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya toleransi dan kerukunan. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan damai, terhindar dari pengaruh aliran kepercayaan yang dapat memecah belah persatuan.
Upaya Pencegahan dan Pentingnya Toleransi
Strategi yang diterapkan Kemenag Bengkayang melibatkan penyuluh agama dalam memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat. Penyuluh agama tidak hanya bertugas menyampaikan ajaran agama yang benar, tetapi juga berperan aktif dalam mendeteksi dan menangkal ajaran-ajaran yang menyimpang. Hal ini penting untuk menjaga keutuhan dan kerukunan umat beragama.
Selain itu, Kemenag Bengkayang juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya toleransi dan kerukunan. Dengan pemahaman yang baik tentang nilai-nilai toleransi, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi perbedaan dan menghindari konflik yang berpotensi terjadi akibat perbedaan keyakinan.
Pencegahan penyebaran paham-paham menyimpang juga melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kehidupan beragama yang harmonis dan damai.
Dengan menggandeng penyuluh agama sebagai garda terdepan, Kemenag Bengkayang berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih toleran dan rukun. Upaya ini menjadi langkah strategis dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan umat beragama di tengah potensi ancaman dari kelompok-kelompok yang menyebarkan ajaran menyimpang.
Keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam menjaga toleransi dan kerukunan. Dengan demikian, Kabupaten Bengkayang dapat tetap menjadi contoh daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kedamaian.