Kopdes Merah Putih Plantungan: Percontohan Nasional Atasi Pinjol dan Kembangkan Ekonomi Desa
Kopdes Merah Putih Plantungan, Blora, terpilih sebagai role model nasional karena keberhasilannya memberantas pinjaman online ilegal dan mengembangkan ekonomi desa melalui berbagai program inovatif.

Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Plantungan, Kecamatan Blora, Jawa Tengah, telah ditunjuk pemerintah pusat sebagai role model nasional untuk pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9/2025 tentang Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Penunjukan ini berdasarkan kesuksesan Kopdes Plantungan dalam berbagai aspek, mulai dari penghimpunan modal hingga rencana pembangunan pabrik gula mini.
"Alhamdulillah, Kopdes Merah Putih Plantungan ditunjuk sebagai role model, bukan hanya untuk Jawa Tengah tetapi juga tingkat nasional. Hal ini karena kesiapan kami, mulai dari kelembagaan hingga pengumpulan modal awal," ungkap Kepala Desa Plantungan, Endang Susana, di Blora, Sabtu (10/5).
Keberhasilan Kopdes Plantungan menjadi percontohan nasional ini tak lepas dari peran aktif masyarakat. Terbukti dengan terkumpulnya Rp800 juta simpanan pokok dari 800 warga, dengan nilai simpanan Rp1 juta per orang. Hal ini menunjukkan komitmen kuat masyarakat Plantungan dalam membangun ekonomi desa secara bergotong royong.
Memberantas Pinjol dan Rentenir
Salah satu tujuan utama pendirian Kopdes Merah Putih Plantungan adalah untuk memberantas ketergantungan masyarakat terhadap pinjaman online ilegal (pinjol) dan praktik rentenir. Kopdes ini hadir sebagai lembaga keuangan alternatif yang aman, murah, dan berbasis gotong royong. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat yang terjerat utang dengan bunga tinggi.
"Kami sudah mendata warga-warga yang terjerat pinjol maupun rentenir. Hadirnya Kopdes Merah Putih diharapkan dapat membantu melunasi kebutuhan mereka, melalui skema pinjaman berbunga ringan. Bahkan kemarin kami juga ditawari oleh salah satu bank BUMN untuk mendapat pembiayaan Rp500 juta dengan bunga hanya 0,1 persen per bulan. Ini sangat ringan dan bisa kita kelola untuk kesejahteraan warga," jelas Kades Endang.
Skema pembiayaan yang ringan dan terjangkau ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Plantungan untuk bergabung dan memanfaatkan layanan Kopdes Merah Putih. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan sistem keuangan yang inklusif dan berkeadilan.
Pengembangan Ekonomi Desa melalui Pabrik Gula Mini
Kopdes Plantungan tidak hanya fokus pada pemberantasan pinjol, tetapi juga pada pengembangan ekonomi desa. Salah satu program unggulannya adalah pembangunan pabrik gula mini dengan investasi mencapai Rp20 miliar. Pabrik ini merupakan bentuk hilirisasi dari potensi pertanian tebu yang melimpah di wilayah Plantungan dan sekitarnya.
"Kami sudah paparan dengan Wakil Menteri Koperasi dan staf-stafnya, dan kami sampaikan bahwa Plantungan siap membangun pabrik gula merah putih dengan kapasitas produksi sekitar 10 ton per bulan. Kami bekerja sama dengan bank-bank yang ada untuk realisasinya," ujar Kades Endang.
Potensi tebu di Plantungan sangat besar, mencapai 80 hektare di desa dan 130 hektare di luar wilayah desa, totalnya 300 hektare. Pembangunan pabrik gula ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka lapangan kerja baru di wilayah tersebut.
Lokasi pembangunan pabrik gula mini ini direncanakan di Kecamatan Japah, dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan aksesibilitas. Hal ini menunjukkan perencanaan yang matang dan komprehensif dalam pelaksanaan program Kopdes Merah Putih Plantungan.
Sektor Ketahanan Pangan dan Peran BUMDes
Selain fokus pada pengembangan ekonomi melalui pabrik gula mini, Kopdes Merah Putih Plantungan juga akan berkontribusi pada sektor ketahanan pangan. Sementara itu, pengelolaan limbah dan minyak dari sumur artesis tetap menjadi tanggung jawab Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dengan demikian, terdapat sinergi yang baik antara Kopdes dan BUMDes dalam memajukan perekonomian desa. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah desa dalam mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada untuk kesejahteraan masyarakat.
Kopdes Merah Putih Plantungan menjadi contoh nyata bagaimana sebuah koperasi desa dapat berperan aktif dalam memberantas masalah sosial ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Model ini diharapkan dapat diadopsi oleh desa-desa lain di Indonesia untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih merata.