Mensos Tinjau Rusunawa Mayangan, Probolinggo: Siap Jadi Sekolah Rakyat?
Menteri Sosial meninjau kesiapan Rusunawa Mayangan di Probolinggo untuk dijadikan Sekolah Rakyat, menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat di berbagai daerah pada tahap pertama.

Kota Probolinggo, Jawa Timur, menjadi sorotan setelah Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf meninjau kesiapan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Mayangan untuk dialihfungsikan menjadi Sekolah Rakyat. Peninjauan ini dilakukan pada Minggu, 13 April 2024, sebagai bagian dari program pemerintah untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan inisiatif Presiden, dengan target pembangunan 200 sekolah di berbagai wilayah Indonesia pada tahap awal. Kemensos telah menerima 280 usulan dari berbagai kabupaten/kota dan provinsi, baik berupa lahan maupun gedung yang membutuhkan renovasi minimal. Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, menekankan pentingnya memastikan kesiapan lokasi dan infrastruktur sebelum pembangunan dimulai. Beliau menyatakan, "Sesuai arahan Bapak Presiden bahwa satu kabupaten/kota akan berdiri satu Sekolah Rakyat, dan tahap pertama ditargetkan 200 Sekolah Rakyat yang dibangun di berbagai kabupaten/kota dan provinsi."
Kota Probolinggo dinilai memiliki potensi untuk segera merealisasikan program ini. Gedung Rusunawa Mayangan, menurut Gus Ipul, berpotensi menampung empat rombongan belajar. Namun, perlu adanya penambahan sarana penunjang yang akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Pekerjaan Umum dalam dua bulan ke depan. Program ini juga bertujuan untuk memberdayakan keluarga miskin ekstrem dan memutus rantai kemiskinan, dengan melibatkan mereka dalam proses pendidikan anak-anaknya.
Sekolah Rakyat: Harapan untuk Generasi Emas 2045
Sekolah Rakyat dirancang untuk memberikan pendidikan menyeluruh, tidak hanya pendidikan formal tetapi juga pendidikan budi pekerti dan agama. Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, yang menyatakan bahwa Pemkot Probolinggo telah mempersiapkan segala kebutuhan pendukung, termasuk pemilihan Rusunawa Mayangan yang dinilai layak. "Di Sekolah Rakyat nantinya anak-anak akan dididik dalam segala segi baik pendidikan formal, pendidikan budi pekerti maupun agama, sehingga menjadi modal mereka untuk mengubah pola pikir, sehingga diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya," jelas Aminuddin.
Kemensos akan menyeleksi siswa yang akan belajar di Sekolah Rakyat berdasarkan data kemiskinan. Targetnya, Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo dapat menampung sekitar 1.000 siswa dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Gus Ipul berharap renovasi Rusunawa Mayangan beserta penambahan sarana penunjang dapat selesai pada tahun ini, sehingga pembelajaran dapat dimulai pada tahun 2026.
Pemkot Probolinggo juga telah menyiapkan berbagai dokumen dan kebutuhan untuk mendukung terealisasinya Sekolah Rakyat. Mereka berharap proses belajar mengajar dapat dimulai pada tahun ini. Dengan demikian, program Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Kesiapan Infrastruktur dan Sarana Penunjang
Meskipun gedung Rusunawa Mayangan dinilai layak, perlu adanya penambahan sarana dan prasarana penunjang untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Kementerian Pekerjaan Umum akan berperan penting dalam memastikan kesiapan infrastruktur ini. Proses renovasi dan penambahan fasilitas diharapkan dapat rampung dalam waktu dekat.
Selain itu, proses seleksi siswa yang akan mengikuti program Sekolah Rakyat juga menjadi hal penting. Kemensos akan menggunakan data kemiskinan sebagai acuan dalam seleksi ini, memastikan bahwa program ini tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Dengan adanya komitmen dari pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo dapat berjalan lancar dan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi keluarga miskin ekstrem.
Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya mewujudkan generasi emas Indonesia 2045. Dengan pendekatan pendidikan yang holistik dan komprehensif, diharapkan para siswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakatnya.
Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya pemerataan akses pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.