NTP Aceh Turun 0,80 Persen di Januari 2025: Daya Beli Petani Menurun
Nilai Tukar Petani (NTP) di Aceh turun 0,80 persen di Januari 2025 menjadi 121,82, disebabkan penurunan indeks harga yang diterima petani terutama dari gabah, pinang, dan cabai rawit, sementara indeks harga yang dibayar petani justru naik.
![NTP Aceh Turun 0,80 Persen di Januari 2025: Daya Beli Petani Menurun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220148.335-ntp-aceh-turun-080-persen-di-januari-2025-daya-beli-petani-menurun-1.jpg)
Banda Aceh, 5 Februari 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mengumumkan penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) di Aceh pada Januari 2025. NTP tercatat sebesar 121,82, mengalami penurunan 0,80 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 124,01. Penurunan ini menjadi sorotan, mengingat NTP merupakan indikator penting untuk mengukur daya beli petani.
Faktor Penurunan NTP Aceh
Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, menjelaskan penurunan NTP disebabkan oleh beberapa faktor. Penurunan signifikan terjadi pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar -3,45 persen. Meskipun demikian, subsektor lain menunjukkan kenaikan NTP. Lebih lanjut, beliau menjelaskan metodologi perhitungan NTP sebagai perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. Semakin tinggi NTP, semakin baik daya beli petani.
Analisis lebih rinci menunjukkan bahwa indeks harga yang diterima petani (It) pada Januari 2025 sebesar 143,32, turun 0,41 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan It ini terutama disebabkan oleh penurunan harga gabah, pinang, dan cabai rawit. Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) justru mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen, mencapai 117,64. Kenaikan Ib didorong oleh peningkatan harga cabai merah, bawang merah, dan tongkol.
Dampak Penurunan NTP terhadap Petani Aceh
Penurunan NTP ini berdampak langsung pada daya beli petani Aceh. Dengan penurunan harga komoditas utama penghasil pendapatan mereka, seperti gabah dan pinang, sementara harga kebutuhan pokok justru naik, petani akan merasakan tekanan ekonomi. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk biaya produksi pertanian.
Langkah-langkah Antisipasi
Meskipun BPS Aceh hanya melaporkan data, perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai penyebab penurunan harga komoditas pertanian utama di Aceh dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan pendapatan petani. Pemerintah Aceh dan stakeholder terkait perlu memperhatikan situasi ini dan mengambil langkah-langkah strategis untuk membantu petani menghadapi tantangan ini. Mungkin diperlukan program intervensi untuk menstabilkan harga komoditas pertanian dan meningkatkan efisiensi produksi.
Kesimpulan
Penurunan NTP di Aceh pada Januari 2025 menjadi sinyal penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait. Perlu adanya perhatian serius terhadap daya beli petani, yang merupakan pilar penting perekonomian Aceh. Analisis lebih mendalam dan strategi yang tepat sasaran diperlukan untuk memastikan kesejahteraan petani Aceh tetap terjaga.
"Semakin tinggi NTP, semakin kuat pula tingkat daya beli petani," ujar Ahmadriswan Nasution, Kepala BPS Aceh.