Pemprov DKI Jakarta Jalin Kerja Sama Pertanian Kontrak di Rorotan, Targetkan Swasembada Pangan
Pemprov DKI Jakarta menjalin kerja sama pertanian kontrak dengan Gapoktan Rorotan Jaya seluas 235 hektare untuk meningkatkan produktivitas pangan dan mewujudkan swasembada pangan di Jakarta.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rorotan Jaya dalam sebuah kerja sama pertanian kontrak (contract farming) yang berlokasi di Rorotan, Jakarta Utara. Kerja sama ini mencakup lahan seluas 235 hektare dan ditandai dengan penanaman padi varietas unggul Inpari 32 serta penyerahan bantuan berupa lima unit sprayer dan 750 kilogram pupuk dari Pemprov DKI Jakarta kepada Gapoktan Rorotan Jaya. Kerja sama ini dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2024.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden dan Gubernur DKI Jakarta untuk mencapai swasembada pangan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian. Pemprov DKI Jakarta, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP), berupaya mengoptimalkan lahan pertanian yang ada di Jakarta. Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan upaya mewujudkan swasembada pangan.
Dengan total lahan baku sawah di Jakarta mencapai 414 hektare, tersebar di Jakarta Utara (341 hektare), Jakarta Barat (45 hektare), dan Jakarta Timur (28 hektare), potensi pengembangan pertanian di Ibu Kota masih sangat besar. Tidak hanya untuk produksi pangan, lahan persawahan ini juga memiliki potensi sebagai kawasan Agro Wisata, yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk kegiatan ekstrakurikuler siswa.
Kerja Sama Dorong Produktivitas dan Ketahanan Pangan
Kepala Badan Pembinaan BUMD Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, mengungkapkan harapannya agar kerja sama ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian hingga tujuh ton per hektare. Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Karyawan Gunarso, yang menekankan pentingnya kerja sama ini untuk keberlanjutan ketahanan pangan Jakarta.
Food Station, sebagai pihak yang akan menyerap seluruh hasil panen, menjamin kepastian harga bagi para petani. Dengan demikian, petani akan terlindungi dari fluktuasi harga pasar. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian petani di Rorotan.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan Jakarta. Dengan adanya kepastian pasar dan harga, petani dapat lebih fokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Potensi Edukasi Pertanian bagi Generasi Muda
Karyawan Gunarso juga menyampaikan harapannya agar kerja sama ini dapat menjadikan Rorotan sebagai pusat edukasi pertanian padi bagi anak-anak sekolah di Jakarta. Hal ini dinilai penting untuk memperkenalkan proses budidaya padi kepada generasi muda, sehingga mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sumber pangan utama di Indonesia.
Dengan adanya program edukasi ini, diharapkan akan muncul generasi muda yang lebih peduli dan terlibat dalam sektor pertanian. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong minat generasi muda terhadap sektor pertanian dan menciptakan regenerasi petani yang handal.
Ke depannya, kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan pertanian di wilayah lain di Jakarta. Dengan dukungan dari pemerintah dan pihak swasta, potensi pertanian di Jakarta dapat dioptimalkan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Program ini juga membuka peluang bagi pengembangan inovasi teknologi pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan demikian, kerja sama ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan dan modern.
Secara keseluruhan, kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan Gapoktan Rorotan Jaya ini merupakan langkah strategis dalam upaya mewujudkan swasembada pangan di Jakarta. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani, masyarakat, dan lingkungan.