Program Pram-Doel di Bidang Pendidikan: Sesuai Kebutuhan Warga DKI Jakarta?
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta menilai program pendidikan Pram-Doel dalam 100 hari kerja telah menjawab kebutuhan warga, termasuk pemutihan ijazah dan penambahan penerima KJP Plus serta KJMU.

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Agustina Hermanto (Tina Toon), memberikan apresiasi terhadap kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel), di bidang pendidikan selama 100 hari kerja. Ia menilai kebijakan tersebut telah menjawab kebutuhan warga Jakarta yang selama ini belum terpenuhi. Program ini mencakup pemutihan ijazah, pemutakhiran data penerima KJP Plus dan KJMU, serta penambahan jumlah penerima manfaat kedua program bantuan tersebut. Hal ini disampaikan Tina Toon dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (06/05).
Tina Toon menekankan pentingnya sektor pendidikan sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul, guna mencapai visi Indonesia Emas 2045. Ia juga memberikan komentar terkait rencana sekolah gratis yang diusulkan, menyarankan agar dilakukan uji coba terlebih dahulu di sejumlah sekolah terpilih sebelum diterapkan secara menyeluruh. "Kalau mau langsung semua anggarannya kan juga harus diperhitungkan. Apakah itu efektif juga nanti harus dari uji coba. Misalnya, nanti dari uji coba di 40 sekolah, nanti kan ada evaluasinya. Sekolahnya pun juga harus dipilih, ga bisa sekolah yang terlalu international school," jelas Tina Toon.
Tina Toon berharap agar program-program yang dicanangkan dapat tepat sasaran dan berdampak positif bagi warga Jakarta. Ia juga optimistis bahwa Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan yang akan disahkan dapat semakin meningkatkan kualitas layanan pendidikan di Jakarta. Ia mengakhiri dengan menyatakan rasa senangnya berdiskusi dengan para aktivis yang peduli terhadap pendidikan di Jakarta, dan menilai masukan-masukan yang diberikan sangat konstruktif dan sesuai dengan kondisi di lapangan. "Saya senang sekali bisa berdiskusi bersama aktivis-aktivis yang memang benar-benar peduli dengan Jakarta. Masukan-masukan disampaikan untuk layanan pendidikan di Jakarta yang disampaikan tadi sangat konstruktif, sesuai fakta di lapangan," ucap Tina Toon.
Program 'Quick Wins' Berdampak Signifikan
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, memaparkan bahwa program 'Quick Wins' yang dicanangkan Pram-Doel memberikan dampak yang signifikan dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Program ini dinilai mudah dijalankan namun efektif dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Salah satu program 'Quick Wins' yang telah berjalan adalah pemutihan ijazah. Tahap pertama telah direalisasikan pada 25 April 2025 dengan 117 penerima manfaat dan anggaran Rp596.422.200. Tahap kedua dilaksanakan pada 2 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), dengan 371 penerima manfaat dan anggaran Rp1,09 miliar.
Purwosusilo menambahkan bahwa program pemutihan ijazah masih berlangsung dan warga tidak mampu dapat melapor ke Suku Dinas Pendidikan di masing-masing wilayah dan Satuan Pelaksana Pendidikan di tingkat kecamatan. Selain pemutihan ijazah, pemutakhiran data KJP Plus dan KJMU juga telah dilakukan, dengan peningkatan jumlah penerima manfaat KJP Plus dari 523 ribu menjadi sekitar 707 ribu peserta didik, dan KJMU dari sekitar 15 ribu menjadi kurang lebih 17 ribu penerima manfaat. "Pemutihan ijazah ini masih berjalan, bagi warga tidak mampu bisa melapor ke Suku Dinas Pendidikan di masing-masing wilayah dan Satuan Pelaksana Pendidikan di tingkat kecamatan," kata Purwosusilo. "Jadi pemutakhiran data KJP dan KJMU merupakan Quick Wins dari pimpinan itu sudah dilaksanakan, khususnya terkait KJP Plus," ucap Purwosusilo.
Purwosusilo juga menjelaskan bahwa program 'Quick Wins' ini fokus pada peningkatan layanan pendidikan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Program ini dirancang untuk memberikan solusi cepat dan efektif terhadap permasalahan pendidikan yang ada di Jakarta. Keberhasilan program ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jakarta.
Dukungan dari Aktivis dan Komunitas
Cecep Sulaiman dari Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta memberikan apresiasi positif terhadap program 100 hari kerja Pram-Doel, khususnya dalam hal peningkatan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Ia menilai program ini sangat bagus dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. "Sangat bagus dan memang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat kurang mampu di Jakarta untuk mendapatkan layanan pendidikan yang prima dan berkeadilan," ucapnya.
Cecep Sulaiman, yang juga Ketua Komunitas Peduli Pendidikan (KPP) Jakarta, berharap agar Pram-Doel juga dapat memperhatikan kebutuhan guru di setiap sekolah agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal. Ia juga menyoroti perlunya pengisian jabatan kepala sekolah yang kosong secara definitif. Ia optimistis bahwa Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan dapat segera mengatasi hal tersebut. "Saat ini masih ada kekurangan guru-guru mata pelajaran sesuai bidang keahliannya di sekolah. Selain itu, jabatan kepala sekolah yang kosong bisa cepat diisi secara definitif. Saya optimistis Pemprov DKI melalui Dinas Pendidikan bisa segera mengatasi persoalan ini," ucap Cecep.
Dukungan dari berbagai pihak, baik dari legislatif maupun dari komunitas masyarakat, menunjukkan bahwa program pendidikan Pram-Doel telah diterima dengan baik dan diharapkan dapat terus ditingkatkan untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas pendidikan di Jakarta.
Secara keseluruhan, program-program yang dicanangkan dalam 100 hari kerja Pram-Doel di bidang pendidikan menunjukkan komitmen untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Jakarta. Pemutihan ijazah, pemutakhiran data KJP Plus dan KJMU, serta rencana sekolah gratis, merupakan langkah nyata untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota yang maju dan berpendidikan.