Klaim JHT di Yogyakarta Melonjak Tajam di Februari 2025
Pengajuan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) di Yogyakarta meningkat drastis sejak awal Februari 2025, membuat waktu tunggu layanan digital menjadi lebih lama.

Yogyakarta mengalami lonjakan signifikan pengajuan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta sejak awal Februari 2025. Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta, Rudi Susanto, mengungkapkan peningkatan ini terjadi secara tiba-tiba dan cukup mengkhawatirkan. Lonjakan ini berdampak pada waktu tunggu layanan digital, sehingga peserta disarankan datang langsung ke kantor cabang jika masa tunggu daring terlalu lama.
Rudi Susanto menjelaskan, rata-rata 150 hingga 200 peserta BPJS Ketenagakerjaan mengunjungi kantor cabang setiap harinya. Dari jumlah tersebut, sekitar dua pertiga mengajukan klaim JHT. Fenomena ini berbeda dari biasanya, di mana pengajuan klaim biasanya ramai di awal bulan atau awal minggu. "Biasanya kan ramai pada awal bulan, pada awal minggu ramai, tapi ini kok ramai terus dari awal bulan. Dari situ kami membaca ternyata memang ada kenaikan trafik yang cukup signifikan," ujar Rudi.
Meskipun terjadi lonjakan klaim, Rudi memastikan layanan pencairan JHT tetap berjalan lancar tanpa kendala berarti. Pihak BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta berkomitmen untuk melayani seluruh peserta yang datang ke kantor cabang. Namun, lonjakan ini juga berdampak pada waktu tunggu layanan digital melalui platform Lapak Asik, yang menjadi lebih lama dari biasanya.
Lonjakan Klaim JHT dan Dampaknya
Lonjakan klaim JHT di Yogyakarta pada Februari 2025 telah menimbulkan beberapa dampak. Salah satunya adalah waktu tunggu yang lebih lama untuk layanan digital. Hal ini mendorong BPJS Ketenagakerjaan untuk mengimbau peserta yang mengalami masa tunggu lama untuk datang langsung ke kantor cabang. Meskipun demikian, BPJS Ketenagakerjaan memastikan bahwa semua klaim tetap diproses dan dibayarkan.
Meskipun sektor pariwisata diduga menjadi penyumbang terbesar klaim JHT, BPJS Ketenagakerjaan belum melakukan pemetaan rinci. Rudi Susanto menyebutkan bahwa sekitar 20-25 persen peserta BPJS Ketenagakerjaan di Yogyakarta berasal dari sektor pariwisata. Data lebih detail masih perlu dihimpun untuk menganalisis penyebab pasti lonjakan klaim ini.
BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta mencatat kinerja yang cukup baik di tahun sebelumnya. Sepanjang 2024, telah dibayarkan klaim JHT sebanyak 189.200 kasus dengan total nilai Rp2,77 triliun. Sementara itu, hingga Januari 2025, telah dibayarkan 5.900 klaim JHT dengan total Rp68 miliar. Selain itu, klaim Jaminan Kematian (JKM) juga telah dibayarkan sebanyak 5.875 kasus dengan total nilai Rp109,451 miliar sepanjang 2024. Beasiswa bagi anak pekerja juga telah disalurkan kepada 153 penerima dengan total nilai Rp7,3 miliar.
Tingkat Kepatuhan Perusahaan
Rudi Susanto juga menyampaikan kabar positif terkait tingkat kepatuhan perusahaan di DIY dalam kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan. Angka kepatuhan mencapai 95,05 persen dari total 17.500 perusahaan yang terdaftar. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan di Yogyakarta dalam memberikan perlindungan jaminan sosial kepada para pekerjanya.
Peningkatan klaim JHT ini menjadi perhatian serius bagi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta. Pihaknya akan terus memantau situasi dan melakukan evaluasi untuk memastikan layanan tetap optimal dan memenuhi kebutuhan peserta. Meskipun layanan digital mengalami peningkatan waktu tunggu, BPJS Ketenagakerjaan tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pesertanya.
Ke depannya, BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta berencana untuk melakukan analisis lebih mendalam terkait penyebab lonjakan klaim JHT ini, termasuk melakukan pemetaan yang lebih rinci terhadap sektor-sektor yang paling banyak mengajukan klaim. Hal ini diharapkan dapat membantu BPJS Ketenagakerjaan dalam mengantisipasi dan memberikan solusi yang tepat untuk permasalahan ini.