Pengusaha Batik Jember Ajak Purna PMI Kelola Bisnis Digital
Indi Naidha, pengusaha batik Jember, berbagi kiat bisnis digital kepada purna PMI dalam workshop Migrant Care, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Jember, Jawa Timur, 17 Mei 2024 - Indi Naidha, pengusaha batik dan pemilik Griya Batik Notonegoro, telah memberikan pelatihan pengelolaan bisnis digital kepada para purna pekerja migran Indonesia (PMI) dalam sebuah workshop yang diselenggarakan Migrant Care di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Workshop ini bertujuan untuk memberdayakan para purna PMI agar dapat mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mereka di era digital.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh keinginan Indi Naidha untuk membantu para purna PMI memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam mengembangkan bisnis mereka. Beliau menekankan pentingnya transisi ke bisnis digital untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan efisiensi transaksi. Dengan memanfaatkan internet, para purna PMI dapat menjangkau konsumen yang lebih luas dan mengelola bisnis mereka dengan lebih fleksibel.
"Saya mengajak para purna pekerja migran yang memiliki usaha UMKM untuk memulai bisnis digital," ujar Indi Naidha kepada para peserta workshop. Beliau menambahkan bahwa bisnis digital menawarkan berbagai kemudahan, termasuk kemudahan transaksi dan komunikasi, serta fleksibilitas bagi pelanggan dan pemilik usaha. Hal ini sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi yang pesat.
Menguasai Bisnis Digital: Strategi dan Peluang
Dalam workshop tersebut, Indi Naidha membagikan berbagai strategi praktis untuk mengelola bisnis digital dengan efektif dan efisien. Beliau menekankan pentingnya memahami penggunaan media sosial, serta menciptakan konten kreatif yang menarik perhatian konsumen. Inovasi dan adaptasi terhadap tren kekinian juga menjadi kunci untuk menciptakan produk yang unik dan kompetitif.
Lebih lanjut, Indi Naidha menjelaskan delapan langkah penting dalam memulai bisnis digital, yaitu mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan, melakukan riset pasar dan strategi bisnis daring yang tepat, memilih produk yang akan dijual, dan menentukan segmen pasar atau target konsumen. Dengan langkah-langkah sistematis ini, para purna PMI diharapkan dapat membangun bisnis digital yang sukses dan berkelanjutan.
Selain itu, Indi Naidha juga menekankan pentingnya memanfaatkan berbagai platform digital seperti media sosial dan e-commerce. Beliau menawarkan pendampingan langsung kepada UMKM purna PMI yang bergerak di bidang batik ecoprint dan batik khas Jember untuk promosi dan partisipasi dalam pameran berskala nasional. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan UMKM lokal.
Dukungan Pemerintah dan Peran UMKM
Indi Naidha menyayangkan ketidakhadiran Kepala Disperindag Jember, Yuliana Harimurti, dalam workshop tersebut. Beliau berharap pemerintah daerah dapat memberikan dukungan penuh kepada UMKM purna PMI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember. "Disperindag harusnya memberikan support penuh kepada para UMKM purna pekerja migran untuk mendongkrak perekonomian," tegasnya. Menurutnya, kehadiran pemerintah sangat penting untuk memberikan motivasi dan memastikan pemberdayaan purna PMI berjalan maksimal.
Indi Naidha berharap Pemkab Jember dapat menciptakan terobosan untuk memperkuat UMKM, termasuk UMKM yang dikelola oleh para purna PMI. Dengan demikian, sektor ekonomi di Jember dapat terus tumbuh dan berkembang. Beliau menekankan pentingnya peran UMKM dalam meningkatkan perekonomian daerah dan nasional.
Workshop ini menjadi bukti nyata komitmen untuk memberdayakan para purna PMI dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemanfaatan teknologi digital. Harapannya, inisiatif ini dapat menginspirasi pihak-pihak lain untuk turut serta dalam mendukung pengembangan UMKM di Indonesia.
Ke depan, diharapkan akan lebih banyak program pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada para purna PMI, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi bisnisnya secara optimal dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia.