Trans Kalimantan Palangka Raya-Barito Timur Ramai Pemudik, Pendapatan Pedagang Melonjak!
Arus balik Lebaran di jalur Trans Kalimantan Palangka Raya-Barito Timur meningkat signifikan, dengan peningkatan pendapatan pedagang hingga empat kali lipat.

Jalur Trans Kalimantan yang menghubungkan Kota Palangka Raya dengan Kabupaten Barito Timur dan sejumlah kabupaten lain di Kalimantan Tengah dipadati pemudik pada hari ketiga pasca-Lebaran (H+3). Peningkatan volume kendaraan terlihat jelas, baik sepeda motor, mobil pribadi, maupun angkutan travel. Kondisi ini memberikan dampak positif bagi para pedagang di sepanjang jalur tersebut.
Ahmad Amin, seorang pemudik yang baru saja kembali dari Tamiyang Layang, Kabupaten Barito Timur, menceritakan pengalamannya. Perjalanan darat yang memakan waktu lebih dari empat jam diwarnai dengan banyaknya pemudik lain yang beristirahat di tempat-tempat perhentian di pinggir jalan. "Di tempat-tempat istirahat di pinggir jalan, banyak juga warga yang singgah," ujarnya.
Keputusan Amin untuk kembali lebih cepat ke Palangka Raya sebelum cuti bersama berakhir didorong oleh keinginan untuk melanjutkan silaturahmi dengan tetangga dan menjamu keluarga dari Tamiyang Layang yang ingin berlibur di Palangka Raya. Hal ini mencerminkan antusiasme masyarakat untuk segera kembali ke rutinitas setelah libur Lebaran.
Peningkatan Pendapatan Pedagang
Sri Nida, penjaga toko di Simpang Pujon, salah satu titik perhentian di Jalan Trans Kalimantan, merasakan dampak langsung dari peningkatan jumlah pemudik. Dalam dua hari terakhir, tokonya dibanjiri pengunjung yang membeli berbagai kebutuhan, mulai dari minuman, makanan ringan, hingga bahan bakar minyak (BBM). "Ada yang beli kopi, es, ada yang makan, ngemil dan ada juga yang beli BBM atau bahkan hanya numpang beristirahat sambil ke toilet. Rata-rata mereka merupakan warga yang akan ke Palangka Raya usai Lebaran," tuturnya.
Peningkatan jumlah pembeli ini berdampak signifikan pada pendapatan Sri Nida. Pendapatannya meningkat drastis dari biasanya Rp1 juta per hari menjadi Rp4 juta per hari. "Biasanya kalau hari biasa maksimal Rp1 juta sehari, tapi saat arus mudik dan arus milir ini bisa mencapai Rp4 juta per hari," kata Sri Nida dengan penuh syukur.
Kondisi ini menunjukkan dampak ekonomi positif dari arus balik Lebaran bagi masyarakat di sepanjang jalur Trans Kalimantan. Kenaikan pendapatan para pedagang menunjukkan daya beli masyarakat yang cukup tinggi pasca-Lebaran.
Jalan Trans Kalimantan Tetap Lancar
Meskipun ramai, arus lalu lintas di Jalan Trans Kalimantan tetap lancar. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen lalu lintas selama arus balik Lebaran berjalan dengan baik. Jalur ini merupakan urat nadi perekonomian dan konektivitas di Kalimantan Tengah, menghubungkan Kota Palangka Raya dengan kabupaten-kabupaten lain seperti Pulang Pisau, Kapuas, Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur, dan Murung Raya.
Kehadiran jalur Trans Kalimantan sangat penting bagi mobilitas masyarakat dan distribusi barang di Kalimantan Tengah. Kelancaran arus lalu lintas selama arus balik Lebaran ini menjadi bukti pentingnya pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur jalan yang baik.
Secara keseluruhan, arus balik Lebaran di jalur Trans Kalimantan Palangka Raya-Barito Timur berjalan lancar dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat di sepanjang jalur tersebut. Peningkatan pendapatan pedagang menjadi bukti nyata dari peningkatan aktivitas ekonomi pasca-Lebaran.