Dinkes OKU Selatan Cegah DBD di Lapas Muaradua dengan Fogging Massal
Dinas Kesehatan OKU Selatan melakukan fogging di Lapas Muaradua untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan mengimbau warga binaan untuk menjaga kebersihan.

Muaradua, 12 April 2024 - Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi ancaman serius di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan. Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, khususnya di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Muaradua, Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU Selatan melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan pengasapan atau fogging massal. Kegiatan ini melibatkan petugas kesehatan yang secara intensif melakukan penyemprotan di seluruh area Lapas Muaradua.
Kepala Dinas Kesehatan OKU Selatan, Meri Astuti, menjelaskan bahwa fogging ini merupakan upaya preventif untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti dewasa, penyebab utama DBD. Kegiatan ini dilakukan secara menyeluruh, meliputi blok hunian warga binaan, area perkantoran, hingga rumah dinas pegawai Lapas Kelas IIB Muaradua. "Fogging dilakukan secara menyeluruh di area kompleks lapas, mencakup blok hunian, ruang kerja, hingga rumah dinas pegawai," kata Meri Astuti.
Langkah ini dinilai penting mengingat kerentanan warga binaan terhadap penyakit menular. Lingkungan yang padat dan kurangnya akses terhadap perawatan kesehatan yang optimal di dalam lapas, meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Oleh karena itu, pencegahan dini melalui fogging menjadi strategi utama untuk melindungi kesehatan warga binaan dan petugas Lapas Muaradua.
Fogging Massal dan Edukasi Kesehatan
Meri Astuti menambahkan bahwa fogging merupakan salah satu strategi dalam upaya pencegahan DBD. Selain itu, edukasi dan pemberdayaan masyarakat juga sangat penting. Petugas kesehatan tidak hanya melakukan fogging, tetapi juga memberikan edukasi kepada warga binaan dan petugas lapas tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan prinsip 3M (Menguras, Mengubur, Menutup) untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
Lebih lanjut, Meri Astuti menekankan pentingnya peran serta seluruh warga binaan dan petugas lapas dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan yang optimal akan meminimalisir risiko penyebaran penyakit, termasuk DBD. Dengan demikian, upaya pencegahan DBD tidak hanya menjadi tanggung jawab petugas kesehatan, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh penghuni dan petugas di Lapas Muaradua.
Kegiatan fogging ini juga mencakup penyemprotan di area-area yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, seperti genangan air dan tempat-tempat lembap. Petugas kesehatan secara teliti melakukan penyemprotan di setiap sudut ruangan dan area terbuka di kompleks Lapas Muaradua.
Komitmen Lapas Muaradua dalam Menjaga Kesehatan Warga Binaan
Kepala Lapas Kelas IIB Muaradua, Hero Sulistiyono, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama dengan Dinkes OKU Selatan dalam upaya pencegahan DBD ini. Ia menegaskan bahwa kesehatan warga binaan dan petugas lapas merupakan prioritas utama. "Selain fogging, kami juga terus memberikan edukasi kepada seluruh penghuni lapas untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan, terutama di titik-titik yang berisiko menjadi sarang nyamuk," ujar Hero Sulistiyono.
Lapas Muaradua berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan penyakit dengan berbagai program kesehatan. Kerja sama dengan Dinkes OKU Selatan ini merupakan salah satu contoh nyata komitmen tersebut. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak Lapas dan Dinkes, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan aman dari ancaman penyakit DBD bagi warga binaan dan petugas di Lapas Muaradua.
Selain fogging dan edukasi, Lapas Muaradua juga berencana untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi warga binaan dan petugas. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini jika ada warga binaan yang terjangkit penyakit DBD atau penyakit menular lainnya.
Upaya pencegahan DBD di lingkungan Lapas Muaradua ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di Indonesia. Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat, diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit menular dan menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi seluruh warga binaan.