Harga Sawit di Mukomuko Anjlok Usai Lebaran 2025, Turun Hingga Rp100 per Kg!
Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, dilaporkan turun pasca-Lebaran 2025 akibat penurunan harga CPO dunia dan kualitas buah sawit.

Penurunan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit terjadi di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, setelah perayaan Lebaran 2025. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Iwan Cahaya, pada Senin, 7 April 2025. Penurunan harga rata-rata mencapai Rp100 per kilogram di sepuluh pabrik kelapa sawit yang tersebar di wilayah tersebut.
Data penurunan harga TBS kelapa sawit ini didapatkan Dinas Pertanian setelah menerima laporan dari sepuluh pabrik kelapa sawit di Mukomuko. Penurunan harga ini terjadi menjelang dan setelah Lebaran 1446 Hijriah. Menurut Iwan Cahaya, penurunan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan, dan mempengaruhi pendapatan petani sawit di daerah tersebut.
Informasi mengenai penurunan harga ini penting bagi petani sawit di Mukomuko dan sekitarnya, karena berdampak langsung pada penghasilan mereka. Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu para petani menghadapi tantangan ini dan mencari solusi untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Penyebab Penurunan Harga TBS Sawit di Mukomuko
Menurut keterangan dari pihak pabrik sawit, setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan penurunan harga TBS sawit di Mukomuko. Pertama, penurunan harga CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit mentah di pasar dunia. Penurunan harga CPO global ini secara langsung berdampak pada harga TBS di tingkat petani.
Kedua, penurunan hasil produksi buah sawit. Produksi yang lebih rendah menyebabkan pasokan TBS berkurang, yang pada akhirnya juga mempengaruhi harga. Ketiga, kualitas buah sawit yang dipanen petani juga menjadi faktor penyebab. Banyak buah sawit yang dipanen sebelum waktunya, sehingga warna daging TBS masih kuning seperti nangka, dan ini mengurangi nilai jualnya.
Selain itu, rendahnya komponen rendemen (persentase hasil bersih yang diperoleh dari bahan baku setelah diolah), yang hanya mencapai 17,02 persen, juga turut mempengaruhi harga TBS. Rendahnya rendemen ini menunjukkan adanya inefisiensi dalam proses pengolahan sawit, yang berdampak pada harga jual TBS.
Solusi untuk Petani Sawit Mukomuko
Menyikapi situasi ini, Iwan Cahaya mendorong para petani sawit di Mukomuko untuk meningkatkan produktivitas. Salah satu upaya yang disarankan adalah memaksimalkan penggunaan pupuk, baik kimia maupun organik, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, diharapkan harga TBS dapat kembali stabil dan bahkan meningkat.
Pemerintah daerah juga perlu berperan aktif dalam memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para petani sawit. Pelatihan ini dapat mencakup teknik budidaya yang baik, pengelolaan hama dan penyakit, serta pengolahan pascapanen yang tepat. Dengan demikian, petani dapat menghasilkan TBS dengan kualitas yang lebih baik dan meningkatkan pendapatan mereka.
Rincian Penurunan Harga TBS Sawit di 10 Pabrik Mukomuko
- PT Karya Sawitindo Mas: turun dari Rp2.710 per kg menjadi Rp2.610 per kg.
- PT Mukomuko Indah Lestari: turun dari Rp2.710 per kg menjadi Rp2.610 per kg.
- PT Karya Agro Sawitindo: turun dari Rp2.700 per kg menjadi Rp2.600 per kg.
- PT Usaha Sawit Mandiri: naik dari Rp1.690 per kg menjadi Rp2.630 per kg.
- PT Gajah Sakti Sawit: turun dari Rp2.760 per kg menjadi Rp2.660 per kg.
- PT Daria Dharma Pratama: turun dari Rp2.770 per kg menjadi Rp2.700 per kg.
- PT Surya Andalan Primatama: turun dari Rp2.730 per kg menjadi Rp2.700 per kg.
- PT Bumi Mentari Karya: turun dari Rp2.770 per kg menjadi Rp2.700 per kg.
- PT Sapta Sentosa Jaya Abadi: turun dari Rp2.740 per kg menjadi Rp2.570 per kg.
Penurunan harga TBS kelapa sawit di Mukomuko pasca Lebaran 2025 menjadi tantangan bagi para petani. Peningkatan produktivitas dan kualitas sawit, serta dukungan pemerintah, sangat penting untuk mengatasi permasalahan ini dan menjamin kesejahteraan petani sawit.