Kemensos dan PPPA Ajak Muslimat NU Kolaborasi Entaskan Kemiskinan
Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak Muslimat NU untuk berkolaborasi dalam penanggulangan kemiskinan dan perlindungan perempuan serta anak di Indonesia.

Surabaya, 13 Februari 2024 - Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) resmi mengajak Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk bekerja sama dalam upaya mencapai target pembangunan nasional. Ajakan kolaborasi ini disampaikan langsung pada Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya, Jawa Timur.
Mensos Saifullah Yusuf menekankan pentingnya kolaborasi dalam penanggulangan kemiskinan. "Kami mengajak Muslimat NU untuk berkolaborasi mengentaskan kemiskinan," ujarnya. Kemensos menawarkan data terintegrasi yang memuat nama, alamat, dan foto warga miskin yang akan dibagikan kepada Ibu Khofifah dan Muslimat NU Jawa Timur untuk mempermudah penyaluran bantuan.
Data Terpadu untuk Intervensi Tepat Sasaran
Data tunggal, yang menjadi acuan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas bantuan sosial. Mensos menjelaskan, "Semua bisa saling berbagi peran. Intervensi akan terpetakan dan tidak terjadi penumpukan bantuan yang sama." Sebelumnya, adanya data yang berbeda-beda di setiap kementerian dan lembaga menjadi kendala utama dalam penyaluran bantuan sosial.
Pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, kini menggunakan data tunggal yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data ini akan diperbarui setiap tiga bulan untuk memastikan sinkronisasi dengan penyaluran bantuan sosial. Mensos juga mengapresiasi penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur periode Maret 2023-Maret 2024, dan optimistis Muslimat NU dapat berperan besar dalam percepatan penurunan angka kemiskinan dalam lima tahun ke depan.
Apresiasi Program Mustika Mesem dan Kolaborasi yang Lebih Luas
Mensos memberikan apresiasi tinggi terhadap program Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem) yang dijalankan Muslimat NU. "Kita siap berkolaborasi, dan akan mengirimkan data by name by address masyarakat miskin ekstrem di seluruh Indonesia untuk mendukung program Muslimat NU," kata Mensos.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi, juga menyampaikan harapan agar Muslimat NU turut serta mengatasi permasalahan perempuan dan anak, seperti pernikahan dini, kekerasan pada anak, perdagangan orang dan anak, serta stunting. Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk mencapai Indonesia Emas 2045. "Kami berharap Muslimat NU ikut bersama-sama melindungi perempuan dan anak kita," imbuhnya.
Muslimat NU Siap Berkolaborasi
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Kemensos dan Kementerian PPPA. Program Mustika Mesem, yang telah diluncurkan secara nasional, saat ini telah berjalan di beberapa daerah dengan memanfaatkan data dari kepala desa. Khofifah optimistis, dengan dukungan data tunggal, program ini akan semakin efektif dan tepat sasaran. "Kami siap berkolaborasi untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem lebih masif lagi," tegas Khofifah.
Kolaborasi antara Kemensos, Kementerian PPPA, dan Muslimat NU diharapkan dapat menciptakan dampak yang signifikan dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan perlindungan perempuan serta anak di Indonesia. Dengan data yang terintegrasi dan kerja sama yang solid, diharapkan target pembangunan nasional dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien.