Menkes Dorong Kreativitas Atasi Masalah Kepatuhan Pengobatan TB di Indonesia
Menkes Budi Gunadi Sadikin mendorong penggunaan metode kreatif untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan TB di Indonesia, mengingat tingginya angka kasus TB di negara ini.

Indonesia, negara dengan kasus Tuberkulosis (TB) tertinggi kedua di dunia setelah India, tengah berupaya keras menekan angka tersebut. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam memastikan kepatuhan pasien terhadap pengobatan TB. Hal ini disampaikannya di Jakarta pada Jumat, 9 Mei 2023, di sela-sela kegiatan Peluncuran Nasional Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis.
Menkes Budi mencontohkan beberapa inisiatif inovatif yang telah diterapkan di beberapa daerah. Salah satunya adalah pendekatan yang dilakukan kader di Kelurahan Jelambar Baru, Jakarta, yang melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk memastikan warga mau melakukan skrining TB dan pasien TB rutin mengonsumsi obat. "Kadang-kadang kan enggak semua orang teredukasi dengan baik. Ada yang diedukasi dengan wartawan nurut. Ada yang diedukasi dengan pemerintahan nurut. Ada yang mesti jalan-jalan dengan Satpol PP, begitu dia lihat, jadi nurut," ujar Menkes Budi.
Langkah-langkah kreatif ini dinilai penting karena pengobatan TB membutuhkan komitmen dan kedisiplinan tinggi dari pasien. Keberhasilan program eliminasi TB sangat bergantung pada kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan hingga tuntas. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih humanis dan inovatif agar pasien merasa termotivasi dan terdukung dalam proses penyembuhannya.
Inovasi Kreatif dalam Pengobatan TB
Berbagai inovasi telah muncul dari berbagai daerah di Indonesia dalam upaya meningkatkan kepatuhan pengobatan TB. Indri Purwandari, kader Kelurahan Rambutan, misalnya, menerapkan metode unik dengan mewajibkan pasien TB resisten obat (TBRO) mengirimkan video dirinya sedang meminum obat lengkap dengan tanda waktu (timestamp). Ide ini mendapat apresiasi dari Menkes Budi yang menyebutnya sebagai ide bagus.
Sementara itu, Sutarto, Ketua Kampung Siaga TB sekaligus Ketua RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, menciptakan website untuk memantau jumlah warga yang telah melakukan skrining TB. Selain itu, ia juga melibatkan keluarga pasien TB dalam kegiatan bersama untuk mencegah perasaan isolasi dan meningkatkan dukungan sosial. Keluarga pasien juga dilibatkan dalam kegiatan budidaya tanaman, seperti lele dan nila, di lahan yang sebelumnya tidak terpakai. Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental dan proses penyembuhan pasien.
Inisiatif lain yang juga menarik adalah penggunaan lahan kosong untuk berkebun dan bercocok tanam. Dengan menghirup udara segar dan melihat tanaman hijau, diharapkan pasien dapat merasa lebih termotivasi dan proses penyembuhan lebih cepat. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan holistik, yang memperhatikan aspek fisik dan psikososial pasien, sangat penting dalam penanggulangan TB.
Pentingnya Kolaborasi dan Pembelajaran
Menkes Budi menekankan pentingnya berbagi praktik baik dan inovasi yang telah berhasil diterapkan. Ia berharap, cara-cara kreatif tersebut dapat disebarluaskan kepada daerah lain melalui pertemuan daring dengan kepala dinas kesehatan. Dengan demikian, berbagai daerah dapat saling belajar dan mengadopsi strategi yang efektif dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan TB.
Kolaborasi antar instansi dan pemangku kepentingan juga sangat penting. Keberhasilan program eliminasi TB membutuhkan kerja sama yang solid antara pemerintah pusat dan daerah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan berbagai organisasi terkait. Partisipasi aktif masyarakat, seperti yang dilakukan oleh kader dan warga di berbagai daerah, merupakan kunci keberhasilan dalam upaya penanggulangan TB.
Dengan berbagai inovasi dan kolaborasi yang kuat, diharapkan Indonesia dapat semakin mendekatkan diri pada target eliminasi TB. Komitmen dan kerja keras dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan mulia ini, demi Indonesia yang lebih sehat dan bebas dari TB.