Papua Pegunungan: Pendataan Akurat OAP di 8 Kabupaten DOB Ditargetkan 2025
Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menargetkan pendataan akurat jumlah orang asli Papua (OAP) di delapan kabupaten daerah otonomi baru (DOB) pada tahun 2025 untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran.

Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan berencana melakukan pendataan akurat jumlah Orang Asli Papua (OAP) di delapan kabupaten Daerah Otonomi Baru (DOB) pada tahun 2025. Pendataan ini diinisiasi karena kurangnya data terkini mengenai jumlah OAP di wilayah tersebut. Langkah ini diharapkan dapat memastikan penyaluran bantuan pemerintah, baik dari daerah maupun pusat, tepat sasaran.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (Disdukcapil dan PMK) Papua Pegunungan, Amos Wandik, mengungkapkan bahwa belum ada data terkini mengenai jumlah OAP di delapan kabupaten DOB Provinsi Papua Pegunungan pada tahun 2024. Oleh karena itu, pendataan menyeluruh pada tahun 2025 menjadi sangat penting. Hal ini disampaikannya saat dihubungi di Wamena, Minggu lalu.
Keputusan untuk melakukan pendataan ini sejalan dengan arahan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo dan Ones Pahabol. Pendataan yang akurat akan memberikan gambaran yang jelas mengenai populasi masyarakat di wilayah tersebut dan menjadi dasar perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan efektif.
Pendataan OAP: Upaya Tepat Sasaran Bantuan Pemerintah
Menurut Amos Wandik, pendataan jumlah OAP di Papua Pegunungan merupakan prioritas utama. Data yang akurat akan memastikan bahwa bantuan pemerintah dapat tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan. "Pendataan OAP Pegunungan yang menjadi prioritas sehingga bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah daerah maupun pusat nantinya dapat tepat sasaran," ujarnya.
Meskipun mengakui bahwa proses pendataan ini tidak mudah, Wandik optimis bahwa dengan koordinasi yang baik antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis di delapan kabupaten, tantangan ini dapat diatasi. Ia menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama untuk memastikan keberhasilan program ini.
Dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat di delapan kabupaten juga sangat diharapkan agar proses pendataan dapat berjalan optimal. "Kami akan memperkuat koordinasi dengan OPD teknis delapan kabupaten sehingga pada rencana program yang akan dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan bersama," tambahnya.
Tantangan dan Harapan Pendataan OAP 2025
Proses pendataan OAP di wilayah pegunungan yang luas dan terpencil tentu akan menghadapi berbagai tantangan. Aksesibilitas yang terbatas, infrastruktur yang belum memadai, dan kondisi geografis yang sulit akan menjadi kendala yang perlu diatasi. Koordinasi yang efektif antar OPD dan keterlibatan aktif masyarakat setempat sangat krusial untuk mengatasi tantangan tersebut.
Selain tantangan tersebut, akurasi data juga menjadi hal yang sangat penting. Metode pendataan yang tepat dan terstandarisasi perlu diterapkan untuk memastikan data yang diperoleh akurat dan dapat diandalkan. Hal ini akan menjamin efektivitas program-program pemerintah yang berbasis data tersebut.
Harapannya, pendataan OAP tahun 2025 ini tidak hanya menghasilkan data jumlah OAP yang akurat, tetapi juga dapat memberikan informasi yang komprehensif mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat OAP di Papua Pegunungan. Data ini akan menjadi acuan penting dalam perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Dengan demikian, program-program pembangunan yang dirancang dapat lebih terfokus pada kebutuhan riil masyarakat OAP, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka. Suksesnya pendataan ini akan menjadi langkah penting dalam pembangunan Papua Pegunungan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.