Pemprov Kalbar Latih Ratusan Bilal, Imam, dan Penceramah untuk Moderasi Beragama
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar pelatihan bagi ratusan bilal, imam, dan penceramah untuk meningkatkan kompetensi berdakwah dan memperkuat moderasi beragama di daerah tersebut.

Pontianak, 17 Februari 2025 - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) menggelar pelatihan intensif bagi ratusan bilal, imam, dan penceramah di Pendopo Gubernur. Pelatihan yang diadakan pada tahun 2025 ini bertujuan meningkatkan kompetensi para peserta dalam berdakwah dan memperkuat peran mereka dalam membangun harmoni sosial di tengah masyarakat yang majemuk.
Penguatan Moderasi Beragama di Kalbar
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menjelaskan bahwa pelatihan ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Harisson menekankan pentingnya harmoni kehidupan beragama, budaya, dan lingkungan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Ia menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan wujud nyata komitmen Pemprov Kalbar dalam mendukung visi tersebut.
Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Barat. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Kalbar untuk menjangkau seluruh wilayah dan memastikan program ini memberikan dampak yang luas dan merata. Dengan melibatkan peserta dari berbagai latar belakang, diharapkan akan tercipta pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang berharga.
Menjadi Teladan dan Pemimpin yang Kompeten
Harisson juga menyampaikan bahwa seorang bilal, imam, dan penceramah tidak hanya berperan sebagai pemimpin shalat berjamaah, tetapi juga sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter dan moral masyarakat. Oleh karena itu, pelatihan ini difokuskan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah yang inspiratif dan mencerahkan.
Lebih lanjut, Harisson berharap pelatihan ini akan membekali para peserta dengan teknik penyampaian khutbah yang efektif, kemampuan memotivasi jamaah, dan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai keislaman. Pesan dakwah yang disampaikan diharapkan dapat menyentuh hati, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, namun tetap berlandaskan iman dan takwa.
Memperkuat Peran Masjid dan Mewujudkan Kalbar sebagai Contoh Moderasi
Selain meningkatkan kompetensi individu, pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkuat peran masjid sebagai pusat pendidikan Islam dan ekonomi berbasis keumatan. Masjid diharapkan dapat menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, pusat pembelajaran agama, dan juga tempat pengembangan ekonomi umat.
Harisson mengungkapkan harapannya agar Kalimantan Barat dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam hal moderasi beragama. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para bilal, imam, dan penceramah dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang keagamaan ini diharapkan dapat memajukan pembinaan umat Islam di Kalbar.
Pelatihan ini mencakup berbagai materi, mulai dari teknik penyampaian khutbah yang efektif, manajemen masjid yang baik, hingga pemahaman yang mendalam tentang moderasi beragama. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman dengan para narasumber dan sesama peserta. Dengan demikian, diharapkan pelatihan ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kualitas dakwah dan pembangunan harmoni sosial di Kalimantan Barat.
Pemprov Kalbar berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, termasuk di bidang keagamaan. Pelatihan ini merupakan salah satu langkah nyata dalam upaya tersebut. Ke depan, Pemprov Kalbar akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM di berbagai bidang, demi mewujudkan Kalimantan Barat yang maju, adil, dan makmur.